Ahmed Serhani, Sopir Bus Muslim yang Ajarkan Bahwa Senyuman Bisa Meluluhkan Segalanya

Berbagisemangat.com – Wabah Islamofobia yang terjadi di Eropa, membuat orang-orang muslim di sana harus merasakan hidup penuh ketakutan. Serangkaian kasus kekerasan yang terjadi, membuat mereka was-was dalam menjalani aktifitas hariannya. Namun yang terjadi di London Inggris sungguh berbeda 360 derajat.

Adalah seorang supir bus bernama Ahmed Serhani yang memulai hari-harinya dengan penuh percaya diri dan senyuman. Dilansir dari bbc.com, dirinya bahkan dijuluki sebagai pengemudi bus yang ramah di mata masyarakat. Tak heran jika seorang pemuda pun tertarik untuk mengangkat kisah dirinya ke dalam sebuah film.

Sosok ramah yang disukai masyarakat

Interaksi yang ramah dari Ahmed Serhani terhadap penumpangnya [sumber gambar]

Di tengah isu Islamofobia (ketakutan yang berlebihan pada agama Islam) yang merebak di Eropa, tak membuat seorang Ahmed Serhani berkecil hati. Dalam video pendek yang ditayangkan oleh bbc.com, sosoknya terihat riang dalam menjalani aktivitasnya sebagai supir bus 214 yang melewati rute area barat laut Camden Town, London. Masyarakat yang menggunakan jasanya sebagai pengemudi pun sampai menjuluki kendaraan yang ia bawa sebagai bus bahagia.

Ramah tamah dan senyum menjadi kekuatan tersendiri

Sosok ramah yang disukai masyarakat [sumber gambar]

Berbekal sikapnya yang ramah dan murah senyum, sosok Serhani terihat sangat dekat dengan penumpang yang ia bawa dalam busnya. Sebuah video yang dilansir dari bbc.com, menunjukan pria asal Maroko itu begitu antusias saat berinteraksi dengan mereka yang naik ke dalam busnya. Tak jarang, Serhani juga menghentikan perjalanan untuk sekedar menyapa dan bersalaman dengan pejalan kaki yang kebetulan melintas dan melihat dirinya. Bisa dibilang, senyuman dan sikap ramah yang dibalut dengan antusiasme untuk menularkan kebahagiaan pada orang lain, membuat sosok Serhani begitu dicintai dan ditunggu-tunggu kehadirannya.

Tak malu menampakkan identitas ke-Islamannya

Bangga menjadi seorang muslim yang menginspirasi orang lain [sumber gambar]

Menggunakan peci khas kaum muslim dan jenggot yang tebal, Serhani tak ragu menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim di tengah lautan mayoritas non-muslim. Mengutip dari laman bbc.com, pria ramah tersebut memiliki filosofi yang menjadi kesehariannya agar bisa menularkan perasaan bahagia kepada lingkungan maupun orang lain. Alhasil, banyak dari mereka yang merasa senang dan bahagia saat bertemu maupun menaiki bus yang ia kendarai. Meski menjadi kaum minoritas di Eropa, penampilan muslim Serhani tak membuat masyarakat non-muslim Inggris bersikap apriori terhadapnya. Namun sebaliknya, mereka merasa senang dengan sapa, salam dan senyum Serhani yang khas.

Sebuah filosofi hidup yang bisa ditiru oleh siapapun agar senantiasa merasa bahagia

Kebahagiaan yang bisa menular menjadi sikap positif terhadap orang lain [sumber gambar]

Dale Carnegie & Associates Inc dalam bukunya, Sukses Menjalin Relasi (2018) menuliskan, adanya gairah atau antusiasme dapat membantu mereka untuk menjalani hubungan yang lebih akrab dan hangat pada orang lain. Ya, sosok Serhani sukses menularkan perasaan bahagianya lewat antusiasme persahabatan yang tinggi. Meski berbeda keyakinan dengan mayoritas masyarakat yang menggunakan jasanya sebagai pengemudi bus, apa yang dilakukan oleh Serhani bisa menjadi teladan bagi kita semua. Bagaimana menentramkan sebuah dengan lingkungan dan berkontribusi lebih dengan cara yang cukup sederhana, yakni senyuman yang ramah.

Sosoknya dijadikan sebuah film inspiratif

Selalu ada hasil positif yang akan dipetik jika mengawali segala sesuatunya dengan kebaikan. Ya, kisah Serhani nampaknya menggugah perasaan dari seorang penumpangnya yang bernama Joe Bloom. Dalam wawancaranya yang dilansir dari bbc.com, ia mengatakan bahwa supir bus asal Maroko itu menginspirasi dirinya untuk membuat film pendek berdurasi enam menit. Diberi judul Ahmed Serhani, A portrait’, Joe akan menayangkannya secara premiered di Museum Transportasi London pada tahun depan.

Apa yang kita tabur, itulah yang bakal dituai di kemudian hari. Seperti soso Ahmed Serhani di atas, sikapnya yang ramah dan hangat terhadap sesama, membuatnya sukses menjalani kehidupan dan karir sebagai supir bus. Meski negara-negara Eropa dikenal sebagai wilaya yang bisa dibilang terkena wabah Islamofobia, ia sukses meruntuhkan anggapan tersebut dengan kekuatan senyuman dan keramahan yang seolah tanpa batas.

Related posts