Bocah 10 Tahun Rela Tak Sekolah demi Rawat Ibunya yang Lumpuh

Berbagisemagat.com – Trenyuh. Kata inilah yang mungkin bisa mewakili dari sekian ucapan yang tak bisa sampaikan ketika kita menengok seorang anak di Lamongan ini. Di usia sekolah, ia merelakan waktu belajarnya untuk merawat ibunya yang sakit.

Ardiyansyah (10), nama bocah itu. Ia berasal dari Dusun Kedung, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring. Ardi, panggilan Ardiyansyah, merelakan dirinya tidak bersekolah untuk merawat ibunya bernama Fitri Wulandari yang tergolek di tempat tidur karena lumpuh semenjak lima tahun lalu.

“Saya tidak tega meninggalkan ibu sendirian di rumah, karena ibu tidak bisa ambil makan dan minum sendiri. Ibu lumpuh,” kata Ardi lirih.

Ardi merupakan siswa kelas 5 SDN Kandangrejo, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring. Satu semester terakhir, ia tak masuk karena menjaga ibunya. Tiap pagi dan sore, Ardi menyuapi makan ibunya. “Dulunya saya sempat bersekolah dan setiap jam istirahat sekolah, saya pulang sebentar untuk memberi makan ibu,” kata Ardi.

Tetangga datang menjengukTetangga datang menjenguk (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)

Bapak Ardi, Puryanto (38), harus bekerja keras menjadi buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, sehingga Fitri yang lumpuh tidak ada yang menjaga. Karena itulah, Ardi kebagian tugas itu.

“Saya tidak mampu untuk membawa istri saya ke rumah sakit untuk berobat, karena sudah tidak memiliki biaya. Sejumlah kambing sebelumnya sudah saya jual untuk berobat, tapi hingga saat ini belum ada perubahan” jelas Puryanto.

Menurut Puryanto, penghasilan buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan makan keluarga mengingat tidak setiap hari pekerjaan tersebut ada. “Kadang beberapa hari terpaksa nganggur karena memang tidak ada warga yang membutuhkan buruh tani” terang Puryanto yang menyebutkan istrinya mengalami lumpuh semenjak lima tahun lalu.

Puryanto mengatakan, sebenarnya ia memiliki 2 orang anak. Satu anaknya tersebut kini diasuh oleh kerabatnya yang masih tinggal satu desa dengan Puryanto. Puryanto juga mengaku bingung, setiap harinya ia harus menjadi buruh tani dengan bayaran yang tidak seberapa, sementara sang anak harus menunggui ibunya.

“Pernah saya bawa ke rumah sakit dan kemudian dirujuk ke RS di Lamongan, tapi saya tak ada biaya,” tutur Puryanto.

Bocah 10 Tahun Rela Tak Sekolah demi Ibunya yang LumpuhFoto: Eko Sudjarwo/detikcom

Sebagai penyemangat Ardi dan bapak-ibunya, sejumlah warga yang tergabung dalam Beramal dengan Ikhlas (Berkas) mendorong agar Ardi tetap melanjutkan pendidikan demi massa depannya.

“Kami berharap Ardi tetap bersekolah. Kita akan membelikan sepeda agar dia bisa pulang sejenak saat jam istirahat pelajaran, sehingga dia tetap bisa memantau atau memberi makan dan minum ibunya,” ungkap Bripka Purnomo, salah seorang anggota Berkas.

Related posts