Cerita Haru Lansia Cari Barang Bekas sampai Larut Malam, Sehari Cuma Punya Rp25 Ribu

Berbagisemangat.com – Sudah selayaknya para lansia di usia senja patut mendapatkan rasa nyaman dan kehangatan dari keluarga. Tak seharusnya mereka masih membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kisah haru penuh perjuangan tersebut masih dialami oleh seorang lansia bernama Nani. Di usianya yang kini sudah tak lagi belia, ia masih harus bekerja mencari penghidupan sebagai tukang rongsok.

Ia harus melakukan hal ini lantaran kondisi sang suami yang tak lagi prima sejak lama.

Seorang pria melalui akun Twitter miliknya menceritakan kisah perjuangan Neni yang hingga saat ini masih harus bekerja. Kondisi sang suami yang sakit keras membuatnya tak mampu menggantungkan hidup kepada sang belahan hati. Ia pun bercerita, selama 20 tahun lebih Neni tak bisa bertemu dengan suami.

“Sang suami sedang mengalami sakit kronis dan sudah lebih dari 20 tahun tidak bertemu,” dikutip dari akun Twitter @pringgaft.

Wanita lansia yang ia sebut sebagai Emak Nani tersebut diungkapkannya hanya mengantongi uang sejumlah Rp25 ribu dari setiap barang bekas yang ia kumpulkan. Miris, padahal Neni diketahui mulai bekerja dari pagi hingga dini hari.

“Tanpa didampingi suami, Emak Nani harus mengumpulkan rongsok dengan upah RP25 ribu untuk setiap karung besar,” tambahnya.

Sebenarnya, Neni tinggal dengan anak dan cucunya. Kedua anggota keluarganya itu pun hingga saat ini bekerja serabutan sebagai kuli panggul di Stasiun Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat. Hal ini mau tidak mau membuatnya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

“Emak Nani hidup bersama anaknya yang seorang kuli panggul di stasiun Kiaracondong,” sambungnya.

Satu keinginan Neni yang masih menjadi doa dan pengharapannya di masa tua. Ia hanya ingin membangun sebuah ruang kecil baginya untuk membuka warung milik sendiri. Dengan begitu, ia tak akan merasa lelah setiap hari harus menempuh perjalanan jauh untuk mencari barang bekas.

“Emak Nani sangat ingin membuka warung agar tidak perlu lagi menelusuri jalanan Kota Bandung di malam hari,” ungkapnya.

Artikel: Merdeka.com

Related posts