Dapat Apresiasi Rp 10 Juta, Mbah Diro Sumbangkan Semuanya pada Warga dan Masjid

Berbagisemangat.com – Karena aksi heroiknya menolong para siswa SMPN 1 Turi Sleman yang terseret banjir di Sungai Sempor, mbah Sudiro (71) dan Sudarwanto alias Kodir mendapatkan penghargaan.

Kedua warga Desa Donokerto tersebut akhirnya mendapatkan uang penghargaan senilai Rp 10 juta.

Melansir dari Kompas.com pada Rabu (26/2/2020), penghargaan tersebut diberikan melalui Kementerian Sosial sebagai bentuk kerelaan dan keberanian kedua warga tersebut menolong para siswa, pada Jumat (21/2/2020).

Namun, Sudiro yang akrab dipanggil Mbah Diro ini bersama Kodir kompak menyumbangkan uang tersebut kepada warga desa.

Keduanya pun bukan tanpa alasan atau pun bermaksud menolak penghargaan tersebut.

Mereka mengaku tak sanggup menerima penghargaan tersebut karena niat mereka hanya menolong sesama manusia.

“Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan,” tegas Mbah Diro.

Mbah Diro juga menjelaskan bahwa dalam tragedi tersebut, tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa.

Melainkan banyak pihak juga ikut terjun serta menolong para siswa yang tengah hanyut.

Oleh sebab itu, Mbah Diro memilih menyumbangkan uang tersebut kepada para warga dan disumbangkan ke masjid.

“Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kodir.

Ia juga mengaku terjun ke sungai lantaran mengikuti insting kemanusiaan.

Sementara itu melansir dari Tribun Jogja, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengunjungi rumah Kodir dan Mbah Diro untuk mengucapkan terima kasih serta memberikan tali asih pada Senin (24/2/2020).

Dalam kunjungan tersebut, Sri Muslimatun berbincang dengan keluarga Kodir serta menyampaikan ucapan terima kasih.

“Banyak sekali yang berhasil diselamatkan. Kalau tidak ada Mas Dar dan Mbah Diro ini, pasti akan semakin banyak anak yang menjadi korban,” jelasnya.

Muslimatun menyampaikan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh Darwanto dan Mbah Sudiro harus dipupuk, karena selain heroik, keduanya juga memiliki budaya yang adiluhung.

Ia pun berharap Darwanto dan Sudiro bisa menjadi contoh bagi masyarakat yang lain.

Related posts