Demi Emas, Pedayung Tanzil Tak Temani Istri Saat Lahiran Anak Pertama

Berbagisemangat.com – Tanzil Hadid menjadi salah satu pedayung peraih medali emas di Asian Games 2018. Pengorbanan meninggalkan istri yang melahirkan anak pertama terbayar tuntas.

Medali emas tersebut diraih Tanzil dkk di nomor kelas ringan delapan putra ketika bertanding di Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Jumat (24/8/2010).

Usai menduduki puncak pertama, Tanzil pun mengaku bangga dan ingin segera pulang ke kampung halamannya di Riau. Bukan tanpa alasan, Tanzil ingin segera bertemu dengan putra pertamanya yang baru lahir 19 Juni lalu.

“Saya ingin segera pulang, ingin ketemu sama anak saya. Sejak dilahirkan bulan Juni lalu saya belum pernah ketemu dan belum pernah melihat langsung, apalagi menyentuhnya,” kata Tanzil saat ditemui usai bertanding, Jumat (24/8/2018).

Tanzil yang merupakan anak nelayan di Kampar Kiri, Kabupaten Kampar ini pun mengaku sejak Mei telah meninggalkan rumah. Padahal saat itu istri tercintanya sedang hamil tua.

“Iya, saya pergi dari rumah itu bulan Mei untuk bertanding dan ikut platnas Asian Games. Sejak saat itulah belum pernah jumpa keluarga, termasuk anak pertama saya Zafran Hafis Alhadid,” sambungnya.

“Keluarga, istri dan anak saya tinggalkan. Semua demi merah putih, sekarang saya bisa buat mereka semua bangga. Begitu juga tanah kelahiran di Kampar Kiri,” kata pria kelahiran 10 Juli 1991 tersebut.

Meskipun harus menahan rindu dengan keluarga, Tanzil mengaku rindu menjadi cambuk dirinya saat bertanding. Hal itu terlihat saat dirinya meraih medali emas.

“Sangat rindu dengan keluarga, tapi rindu itu jadi cambuk untuk meraih juara siang ini. Alhamdulillah berhasil, ayah saya pun tadi datang dari Riau memberi semangat mewakili keluarga.”

“Saya besok pulang ke Riau, mau ketemu sama istri, anak dan keluarga. Kalau ada bonus juara rencananya buat berangkat haji bersama orang tua dan istri,” imbuh suami Weny Resti ini.

Sebelum maraih emas, Tanzil mengaku sudah memprediksikan juara sejak dari awal. Bahkan tim anak asuh Boudewijn Van Opstal ini tercatat sudah beberapa kali berhasil meraih medali emas.

Salah satu medali emas yang berhasil diraih adalah ketika mengikuti event di Sidney Internasional Rowing Regatta 2018 di Australia, 23 Maret. Selain tim delapan putra, tim empat putra disebut ikut mendulang emas.

“Sudah dari awal diprediksikan bakalan menang di Asian Games 2018. Terakhir juga meraih medali emas, tentu berkat kerjasama tim karena sudah lama duet bersama,” kata Tanzil.

Untuk diketahui, medali emas ke-9 untuk Indonesia di Asian Games 2018 diraih oleh cabang dayung. Secara keseluruhan, tim dayung Indonesia sudah menyumbang lima medali selama Asian Games berlangsung, satu emas, dua perak, dan dua perunggu.

Related posts