Dilamar Kekasih, Mahar Polwan Ini Bikin Jiwa Kemiskinan Netizen Bergetar

Berbagisemangat.com – Bak seorang putri kerajaan, seorang Polwan di Sulawesi Selatan ini dilamar sang kekasih dengan mahar atau uang panaik senilai ratusan juta. Dilansir dari Tribunnews.com, uang panaik adalah sebutan salah satu bagian dari proses pelamaran gadis Bugis-Makassar. Uang Panaik berupa uang yang harus disiapkan oleh calon suami untuk dipersembahkan kepada gadis yang akan dilamarnya

Polwan cantik tersebut bernama Iin Ariska Syahrir. Kisahnya viral setelah diunggah di Instagram @makassar_iinfo. Netizen merasa iri dan takjub atas apa yang diterima Iin dalam acara lamarannya dengan sang kekasih.

Bripda Iin Ariska Syahrir dilamar kekasihnya yang bernama Muh Irsam Mulianasir warga Gantarang, Kabupaten Jeneponto. Prosesi lamaran ini berlangsung pada hari Senin (10/6) di Kampung Beloparang, Kelurahan Bonto Lebang, Kecamatan Bissapu, Bantaeng.

Dalam foto yang diunggah oleh akun @makassar_iinfo, terlihat Iin yang sedang berfoto menunjukan cincin yang tersemat di jarinya bersama kotak berisi tumpukan uang ratusan juta.

Diketahui Bripda Iin diberi panaik oleh kekasihnya uang tunai sebesar Rp 300 juta, tak hanya itu saja Bripda Iin juga menerima satu hektar tanah, emas satu stell, beras satu ton dan juga satu ekor kuda.

Hingga kini belum diketahui apa profesi dari calon suami Bripda Iin hingga mampu memberikan uang panaik yang fantastis.

Melihat uang panaik yang diterima Bripda Iin dari kekasihnya, membuat banyak netizen takjub hingga merasa iri.

@naraciaga: “Jiwa misqueen ku bergetar”

@mammu.23: “Darah misqueenku mendidih”

Ada pula yang menyinyiri acara lamaran Bripda Iin hingga menanyakan faedahnya apa.

@antho027: “Uang panaik banyak tidak menjamin kebahagiaan”

@melaniprisillia: “Trus faedahnya apa ?”

@ahmadsambolangi: “Mem viral kan akan merusak citra orng bugis sja. Yg seolah2 memperjual belikan ank perempunnya dgn nilai yg tinggi. Yg merupakan kebutuhan gengsi semata. Ini bukan sebuah kebanggan tpi ini adalah sebuah kebodohan yg berkelanjutan”

Namun di sisi lain ada juga yang tak mempermasalahkan mahar ini karena memang adat atau tradisi setempat.

@sucimarliulfa: “Nda masalah ji, Selagi lakinya mampu.”

@riarahim_: “Biasa jii, kalo bugis berkualitas mmg mahal krna bugis setiaa”

Kisah serupa sebelumnya pernah terjadi di Sulawesi Selatan. Seorang perempuan berusia 35 tahun bernama A Sulpaidah yang dinikahi M Alwi Dg Makkelo yang sudah menginjak 66 tahun tersebut diberi panaik sebesar Rp 200juta, emas 100gram, 1 unit mobil Honda CRV dan satu unit rumah.

“Saya hadir langsung kemarin, kalau dihitung-hitung semua sekitar 1 miliar,” kata kepala desa A.Paleori dilansir dari Tribunnews.

Tak heran, sang mempelai pria disebut merupakan pengusaha propertidan pemilik PT Harfana Halim Indah yang diketahui tersebar di sejumlah provinsi di Sulawesi.

Kakek Alwi dan Sulpaidah ternyata sudah mengenal satu sama lain selama 7 tahun. Kakek Alwi tak lain adalah bos dari Sulpaidah

“Dia bos saya sendiri, kenal sudah 7 tahun,” ujar Sulpaidah.

Berapa pun mahar atau uang panaik, yang terpenting adalah seorang lelaki harus mampu untuk selalu bertanggung jawab dan membahagiakan sang istri dan keluarga kelak. Setuju?

Related posts