Ditinggal Pemilik Karantina untuk Urusan Pekerjaan, Kucing Ini Dikubur Hidup-hidup oleh Pengelola Apartemen

Berbagisemangat.com – Sebuah laporan dari Oriental Daily, dikutip dari World of Buzz, menyebut bahwa virus corona ini juga bisa menjangkiti hewan peliharaan.

Ahli epidemiologi sekaligus dokter Li Lanjuan, yang juga anggota petinggi Komisi Kesehatan Nasional China, mengklaim bahwa virus corona di Wuhan tak hanya menyebar antar manusia, tapi juga pada mamalia lainnya.

Termasuk hewan peliharaan yang paling banyak dimiliki oleh penduduk, yakni anjing dan kucing.

Saat wawancara dengan saluran media pemerintah China yang dikelola CCTV, ia berkata :

“Pemilik perlu memberikan perhatian lebih kepada hewan peliharaan. Bila terpapar virus corona dari seorang manusia, maka hewan peliharaan itu juga perlu dikarantina.”

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada 28 Januari 2020 bahwa saat ini masih belum jelas apakah virus corona dari Wuhan “mempengaruhi kesehatan hewan dan tidak ada kejadian khusus yang dilaporkan pada spesies apa pun.”

Hingga kini tak ada laporan kasus seperti hewan peliharaan yang terinfeksi virus corona, lapor Newsweek.

Semenjak informasi itu beredar, warga China bahkan tega membuang hewan peliharaan mereka ke jalanan.

Bangkai anjing dan kucing terlihat bergeletakan karena dilempar pemiliknya dari jendela apartemen.

Nampaknya kepanikan warga di China telah menghilangkan hati nurani pada hewan-hewan tak berdosa itu.

Melansir dari World of Buzz, baru-baru ini, seekor kucing dikubur hidup-hidup saat pemiliknya dikarantina.

Seorang pemilik kucing dari Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu syok karena kucingnya yang menggemaskan telah dikubur hidup-hidup.

Menurut HK01, pemilik kucing harus pergi untuk menjalani karantina di rumah sakit karena alasan pekerjaan.

Dia juga belum didiagnosis terkena virus corona.

Sebagai pemilik yang bertanggung jawab, ia lalu membuat perjanjian dengan pengurus apartemen tempat tinggalnya.

Dalam perjanjian berisi bahwa ia akan meletakkan kucingnya di balkon sambil menunggu temannya datang untuk mengambilnya.

Namun, staf manajemen tetap menerobos masuk ke apartemennya, walaupun sudah ada perjanjian.

Mereka berdalih bahwa mereka akan melakukan disinfeksi apartemen.

Tapi, mereka turut memasukkan kucing peliharaannya yang masih hidup ke dalam kantong plastik.

Kucing yang malang itu kemudian dikubur hidup-hidup hingga akhirnya mati.

Parahnya, ketika sang pemilik menghubungi pihak manajemen, mereka memberikan jawaban yang dingin.

Pihak manajemen mengatakan bahwa tidak ada orang yang merawat kucing itu ketika melakukan disinfeksi di apartemen tersebut.

Mereka menyebut tindakan itu adalah “respon darurat kesehatan masyarakat”.

Selain itu, manajemen mengatakan bahwa tetangga “menuntut” pihaknya untuk mengambil tindakan.

Oleh karena itu, mereka mengikuti Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular di China untuk “mengendalikan atau membunuh hewan liar, ternak, dan unggas yang terinfeksi” ketika ada wabah penyakit, lapor Baidu.

Related posts