Eks Pegawai BUMN Banting Setir Bisnis Emping hingga Tembus Eropa

Berbagisemangat.com – 12 tahun lalu Bahrudin memutuskan keluar dari PT Krakatau Steel, BUMN produsen baja yang berlokasi di Cilegon. Ia beralih menjadi penjual camilan olahan dari biji melinjo atau emping. Kini, produknya diekspor ke Arab Saudi, Qatar, Korea Selatan, Thailand, sampai Belanda.

Usaha olahan emping miliknya bekerja sama dengan 7 kelompok UMKM di Kota Serang, Kabupaten Serang dan Cilegon. Atau 700 orang lebih di bawah kelompok itu yang tiap hari yang mengirim 1-3 ton emping ke tokonya di kawasan Cipocok Jaya, Serang.

Berton-ton emping tersebut ia kemas untuk dijual di dalam negeri dan diekspor di bawah CV Naufan Putra. Dalam dua bulan ini saja, ia sudah mengekspor kurang lebih 21 ton emping atau kira-kira 3 kontainer. Perkilo, untuk harga ekspor emping ia jual US$ 4,50.

“Kita ekspor ada yang emping mentah dan ceplis. Ceplis kita ekspor seperti ke Korea Selatan, tapi kalau Arab kita ekspor empingnya,” kata Bahrudin saat berbincang dengan detikcom di Serang, Banten, Jumat (14/12/2018).

Menurutnya, emping miliknya di luar negeri di jual di supermarket. Sedangkan ceplis, atau olahan melinjo yang sudah diberi rasa, dijual untuk cemilan di kafe-kafe.

“Buyernya kayaknya menjual untuk cemilan di kafe,” tambahnya.

Tapi, selain Timur Tengah dan Asia, emping miliknya juga sampai masuk ke pasar Eropa di Belanda. Untuk ekspor ke negara ini, ia bekerja sama dengan perusahaan yang sudah mendapatkan pasar di kawasan sana.

Selain untuk kebutuhan ekspor, Bahrudin juga punya berbagai galeri toko Jakarta, Bogor, Bekasi, Medan dan Bangka Belitung. Menggunakan nama galeri Toko Emping Banten, ia menjual berbagai aneka makanan khas tanah jawara ini.

Keberhasilan menjual emping ini menurutnya juga berkat kerja sama dengan UMKM dan perajin makanan rumahan di Banten. Sebelum bisa merambah pasar ekspor, ia mengaku harus mengeluarkan modal sendiri membantu UMKM agar mau melestarikan cemilan khas daerahnya.

Tapi, karena sudah memiliki pasar bahkan ekspor, belakangan ia tak perlu lagi memberi modal. Perbankan sendiri mempermudah pinjaman ke para UMKM sehingga cemilan khas Banten yang ia pasarkan bisa berkembang.

“Sekarang support perbankan bagus sekali, dulu saya menyiapkan bahan baku kemudian diproses istilahnya pabrikasi. Sekarang sudah support perbangkan langsung,” ujar lelaki yang biasa dipanggil Haji Emping ini.

Related posts