Gadis Ini Bisa Kuliah Gratis Di Fakultas Kedokteran Berkat Hafalan 30 Juz Al-Qur’an

Berbagisemangat.com – Banyak orang yang memimpikan bisa kuliah di Fakultas Kedokteran. Namun sayang, bagi beberapa orang mereka harus menjalani sejumlah tes untuk bisa kuliah di sana. Selain itu, yang jadi momok banyak orantua adalah biaya kuliah di Fakultas Kedokteran juga bisa mencapai ratusan juta!

Namun hal itu tak berlaku bagi Nur Afdhaliah yang sekarang kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan bebas biaya. Bermodalkan hafalan Al-Quran 30 juz, gadis yang berasal dari Kolaka, Provinsi Sulawesi Tengah ini menjalani hari-harinya saat ini sebagai salah satu mahasiswa baru UMI.

Nur bisa merasakan bangku perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan bebas biaya hanya bermodalkan hafalan Al-Qur’an 30 juz. Gadis yang mengaku mulai menghafalkan Al-Qur’an sejak usia 16 tahun ketika masih bersekolah di Pondok Pesantren Darul Aman Makassar ini kini tengah menjalani hari-harinya sebagai salah satu mahasiswi baru di UMI.

Ia mengaku sempat protes saat ibunya memasukkan dia program menghafal takhassus. Sebab dengan program khusus ini, berarti ia harus meninggalkan sekolah sementara.

Motivasi agar bisa kembali sekolah membuat Nur Afdhaliah fokus menjalani program khusus tersebut. Bukan tanpa alasan juga ia rindu sekolah, sejak kelas satu SMP di pesantren, ia selalu juara kelas.

“Ibu yang mau saya masuk takhassus, saya awalnya protes. Makanya saya fokus menghafal dan alhamduluillah masuk program itu Agustus 2015 dan selesai Maret 2017,” ucapnya saat ditemui disela-sela aktivitasnya mengikuti pesantren kilat di Pesantren Darul Mukhlisin UMI di Padang Lampe, Pangkep, Kamis (29/8/2019).

Lulus sebagai calon dokter merupakan hal membanggakan bagi gadis berkulit hitam manis ini. Ia mengisahkan hidupnya yang ditopang oleh sang ibu yang bekerja sebagai penjaga koperasi di pesantren sepeninggal ayahnya.

“Ibu saya Nurhayati, sehari-hari sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di koperasi pesantren. Bapak sudah meninggal dunia,” tuturnya.

Sempat bercita-cita menjadi insinyur, Nur menyebutkan biaya bulanan SPP kuliah di Fakultas Kedokteran sebesar Rp 300 juta ditambah BPP Rp 20 juta. Dan semua itu bukan jumlah yang sedikit. Jika bukan karena hafalan Al-Qur’an, ia tidak bisa merasakan apa yang ia alami seperti sekarang ini.

“Alhamdulillah, seluruh biaya kuliah ditanggung, tinggalnya juga di asrama sebagai mahasiswa binaan UMI. Kecuali biaya skripsi dan wisuda nanti yang tidak ditanggung,” pungkas Nur.

Kepala Humas UMI Nurjannah mengatakan, dilihat secara akademik Nur Afdhaliah sangat cerdas. Ia mengikuti proses seleksi yang dilanjutkan dengan seleksi mahasiswa binaan dan ia dinyatakan lulus.

“Dia mengikuti seluruh proses seleksi sama dengan mahasiswa FK dan kemudian dia mengikuti seleksi mahasiswa binaan. Dia cerdas secara akademik. Menghafal 30 juz, namun sayang secara finansial kurang mampu. Dia mendapatkan fasilitas bebas BPP dan SPP,” jelas Nurjannah.

Related posts