Berbagisemangat.com – Berawal dari kegelisahan akan sampah plastik, Dimas Bagus Wijanarko (42) kini berhasil menciptakan sebuah alat yang bisa mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar sekelas premium.
Ide tersebut berawal dari Dimas yang kerap menemukan tumpukan sampah saat mendaki gunung, terutama sampah plastik. Akhirnya ia terpikir untuk mencari solusi agar sampah tersebut tidak hanya berkurang tapi juga bisa bermanfaat.
“Awalnya saya bertemu teman, dikasih pengetahuan. Terus belajar juga dari berbagai artikel soal sampah plastik ini. Akhirnya mulai coba-coba buat alat ini,” ujar Dimas saat ekspose alat temuannya itu di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Senin (21/5/2018).
![]() |
Setelah melakukan serangkaian percobaan Dimas pun mendapat sebuah formula dan menerapkannya menjadi sebuah alat yang kini bisa menghasilkan bensin atau solar itu. Dengan modal kurang dari dua juta pria asal Surabaya ini berhasil menciptakan alat tersebut pada tahun 2014.
Mesin berwarna silver ciptaannya itu memiliki tiga bagian. Bagian pertama adalah tabung gas sebagai bahan bakar, tabung pembakaran sebagai tempat pengolahan dan terakhir adalah selang penghubung yang akan menghasilkan bensin atau solar.
“Ini pakai metode destilasi kering. Mengubah benda padat menjadi cair dengan pemanasan yang tinggi sehingga menghasilkan gas kemudian menjadi minyak. Nah minyak itu bisa bensin atau solar tanpa olahan lagi,” ujarnya.
Melalui alat ini lima kilo gram sampah plastik yang telah dicacah bisa diolah menjadi dua-tiga liter bensin atau solar dengan lama pengolahan antara lima hingga 10 menit.
Saat ini Dimas sedang berkeliling mengenalkan alatnya sebagai solusi mengurangi sampah plastik dengan berkeliling dari Jakarta hingga Bali yang dimulai sejak 19 Mei kemarin. Rencananya selama perjalanan Dimas dan timnya akan berkunjung ke 15 tempat.
Uniknya selama perjalanan Dimas menggunakan Vespa usang miliknya yang menggunakan bahan bakar hasil olahan dari alat ciptaannya itu. Tidak hanya itu selama perjalanan Dimas yang seorang tukang sablon juga membagikan kaos #PeduliSampahPlastik pada sejumlah orang yang ditemuinya.
“Kalau kerja sama dengan daerah sih sejauh ini belum ada. Tapi malah kemarin yang respon duluan dari Jepang, kemungkinan nanti kita akan ada pertemuan lagi,” tandas Dimas.
(Berbagisemangat.com – DetikNews)