Ini Alasan Kenapa Indonesia Hanya Jadi Tukang Jahit APD

Berbagisemangat.com – Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk para tenaga medis di Indonesia membuat mereka bertaruh nyawa dalam penanganan pasien virus corona (Covid-19). Hal ini menjadi ironis ditengah penyebaran virus corona yang semakin tinggi dan sudah menyebar di seluruh provinsi Tanah Air.

Lalu apakah pabrik-pabrik di Tanah Air tidak mampu membuat APD secara mandiri untuk tenaga medis kita? Staf Khusus Menteri BUMN Republik Indonesia, Arya Sinulingga mengungkapkan saat ini kita punya kemampuan untuk membuat APD sayangnya pabrik di Indonesia tidak memiliki bahan baku.

“Sebenarnya kita punya kemampuan untuk membuat APD. Kita punya pabrik APD, pabrik mampu menghasilkan 20 juta unit APD. Tapi ternyata bahan baku kita gak ada. Jadi kita seperti tukang jahit,” kata Arya dalam Cross Check Medcom, Minggu (19/4/2020).

Selama ini, jelasnya, hampir semua alat kesehatan yang dibuat di Indonesia ternyata bahan bakunya 90% merupakan bahan baku dari luar sehingga kita tak bisa melakukannya secara mandiri.

“Jadi misalnya orang Korea datang dan mambawa bahan bakunya dan serahkan ke kita untuk dijahit. Kemudian kita kembalikan ke sana baru diimpor lagi. Jadi bahan baku kan dari mereka sehingga kita tidak marah soal itu,” ujarnya.

Karena itu, dalam perkembangannya menghadapi Pandemi ini, akhirnya Jokowi melakukan negosiasi sehingga pembuatannya APD dan alat kesehatan tetap dilakukan di Indonesia tetapi dengan syarat ada pembagian tertentu dengan kita sebagai negara pembuat.

“Itu kemudian Jokowi bernegosiasi dengan mereka. Ok, sini bahan baku kamu, kami kerjakan jadi APD, tapi sebagian untuk kita. Jadi kita bisa dapat. Kalau kita mau buat juga gak bisa karena gak punya bahan baku,” tuturnya.

Related posts