Iran Membuka Masjid Khusus di Malam Lailatul Qadr

Iran menyatakan, Selasa (12/5), semua masjid akan diperbolehkan buka selama tiga malam pada pekan depan. Kelonggaran ini dimaksudkan supaya umat Muslim dapat menyambut kedatangan malam Lailatul Qadar. Biasanya dengan melakukan aktivitas keagamaan berjamaah di masjid.

Republik Islam tersebut menutup masjid dan surau selama pandemi COVID-19 melanda sejak Maret lalu. Namun, mengingat makna penting “Malam Seribu Bulan”-suatu malam ketika Al Qu’ran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan-Kementerian Kesehatan bersedia membuka masjid dengan beberapa persyaratan yang harus dipatuhi
“Kesalahan strategis terbesar adalah berpikir bahwa virus corona sudah musnah,” kata Saeed Namaki dalam siaran televisi.

“Dalam kondisi apa pun, kita tidak boleh mengabaikan ancaman virus. Seremoni ibadah di ruang terbuka, seperti di stadion, juga jadi pertimbangan. Prinsip-prinsip social distancing tetap dipatuhi.”

Kemenkes setuju membantu “mengorganisasi ibadah bersama antara tengah malam hingga pukul 02.00 selama malam-malam Qadar”. Namaki menegaskan, setelah berdiskusi dengan Pemimpin Spiritual Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, setiap lokasi perkumpulan umat harus menghormati protokol sanitasi secara maksimal.

Iran mengumumkan kemunculan virus kali pertama di Kota Qom, 19 Februari. Hingga kemarin, negara ini masih menjadi titik infeksi terburuk di Timur Tengah, dengan lebih dari 110 ribu kasus dan kisaran 6.700 kematian.
Pemerintah lantas menutup sekolah dan acara-acara besar, juga melarang perjalanan domestik antarkota, untuk mencegah penularan lebih luas. Namun, seiring himpitan ekonomi yang semakin berat, pelonggaran diberikan bertahap sejak 11 April.

Masjid diperbolehkan buka pada 4 Mei di 132 daerah yang dinilai berhasil mengendalikan virus. Pekan lalu, ibadah Shalat Jumat boleh dilaksanakan berjamaah di masjid sejumlah wilayah, kecuali di Ibu Kota Teheran.

Related posts