Berbagisemangat.com – Untuk jadi kaya dan berpenghasilan besar tak perlu harus jadi pejabat atau pengusaha. Kadang Anda hanya perlu jeli melihat kebutuhan pasar dan mengembangkan kemampuan yang tak dimiliki banyak orang. Seperti seorang tukang ledeng berikut yang punya gaji lebih besar dari pada Perdana Menteri Inggris.
Stephen Fry boleh bekerja sebagai tukang ledeng namun ia bisa tinggal di kawasan elit London hingga liburan ke Maldives. Dilaporkan pria asal Inggris tersebut juga punya penghasilan besar yang melebihi Perdana Menteri. Stephen bahkan bukan pemilik jasa perbaikan ledeng namun benar-benar tukang yang bekerja dari rumah ke rumah.
Pria 34 tahun tersebut bisa menerima 210 ribu poundsterling atau Rp 4 miliaran per tahun yang dikatakan lebih besar dari penghasilan Perdana Menteri. Pekerjaannya adalah membetulkan keran hingga toilet mampet. Rahasia gaji besar Stephen Fry adalah memanfaatkan peluang dari sedikitnya tukang ledeng di kawasan rumah elit. Meski begitu, diakui Stephen jika pekerjaannya memang melelahkan.
![]() Foto: Dok. Pimlico Plumbers
|
“Aku adalah tukang ledeng terbaik di Pimlico tapi juga salah satu yang paling lelah,” ungkap Stephen dilansir Mirror.
Pria yang bekerja di kawasan Kenshington tersebut mulai mempelajari kemampuan menjadi tukang ledeng di usia 20an. Ia pun bergabung dengan perusahaan Plimlico Plumbers lima tahun lalu dan langsung menjadi salah satu pekerja berpenghasilan terbanyak.
Stephen biasanya menemui pelanggannya di hari kerja dari pukul 08:00 hingga 18:00. Untuk seorang tukang ledeng, jam kerja tersebut tentu termasuk sibuk. Terkadang Stephen pun harus bekerja hingga malam di hari Senin dan Selasa. Dalam seminggu, ia bisa bekerja hingga 58 jam. Meski sibuk dan lelah, Stephen mengaku senang dengan pekerjaannya.
“Setiap hari menyenangkan. Kamu bisa pergi ke suatu tempat di mana seorang wanita bermasalah dengan air mengalir dari atapnya dan menangis. Jadi ini adalah perasaan yang menyenangkan ketika kamu memberhentikan air itu dan membuatnya senang,” tuturnya.
“Aku tidak benar-benar bisa melihat diriku berhenti melakukan pekerjaan ini, sejujurnya. Aku menikmati pekerjaanku. Aku seorang pekerja. Aku akan bekerja hingga akhir aku pikir. Saat Jumat malam, ketika orang-orang bertanya apa aku mau minum bir, aku tidak bisa. Jadi langsung pulang ke rumah kepada keluarga,” lanjut Stephen.