Berbagisemangat.com – Dilansir dari intisari, Yayasan Lentera terletak di sebuah lahan milik Pemkot Surakarta di komplek Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti. Ada 24 anak yang saat ini tinggal di rumah Lentera. Di antara 24 anak itu, yang paling dewasa baru berusia 13 tahun dan yang paling kecil masih bayi berusia 3 bulan.
Yayasan bisa menjadi lebih baik hingga sekarang karena usaha dan tekad dari pendirinya, Yusuf Prasetyo dan Puger Mulyono. “Modal nekat. Wong saya dan Puger itu sama-sama bukan orang kaya, pekerjaan kami ya hanya cukup untuk kami saja. Tapi kami ingin agar anak-anak ini bisa hidup normal, dapat hak mereka sebagai anak-anak. Hak hidup saja harus dirampas lantaran keluarga tidak mau menerima mereka.”
Perjuangan Yayasan Lentera untuk bisa diterima masyarakat juga tidak mudah. Sudah beberapa kali sejak 2013 pindah tempat karena masyarakat yang tidak menerima lantaran takut tertular. Padahal jika hanya berinteraksi normal tentu tidak akan menular.
Beruntung bagi Lentera, Dinas Sosial Surakarta mau meminjamkan lahan kosong di TMP Kusuma Bhakti. Program CSR dari Lotte Mart juga turut membantu Yayasan Lentera membangun rumah singgah sederhana di lokasi ini.
“Sekarang sudah lumayan nyaman. Banyak orang yang bilang kalau kami di sini ini dibuang oleh pemerintah Solo. Padahal menurut saya tidak. Banyak pepohonan, mereka bisa main-main karena halamannya luas. Terus tetangga kami yang sekarang kan juga tidak protes berada dekat dengan ADHA,” tutur Yunus.
Saat ini, sudah cukup banyak masyarakat yang mengenal Yayasan Lentera dan datang berkunjung. Yunus dan Puger berharap agar masyarakat lebih peduli dan bisa menerima kehadiran anak-anak ini. Jangan ada lagi yang menolak bahkan mengusir mereka, cukup jauhi saja virusnya.
[metaslider id=”8266″]