Janda Parubaya Jadi Relawan Penjaga Perlintasan Kereta Api

Berbagisemangat.com – Seorang janda parubaya, Kasturah (56) rela bertahun tahun menjadi relawan penjaga perlintasan rel Kereta Api tanpa palang pintu di KM 432 Dukuh/ Desa Kampil Kecamatan Wiradesa. Meski tak digaji oleh PT KAI, namun ia tetap membantu para pengguna jalan yang hendak melintas rel kereta dengan memberikan aba aba.

Adapun Kasturah menikmati sebagai penjaga rel tanpa palang pintu secara ihklas dengan kesadaran sendiri, sebab ia tidak tega apabila ada warga yang melintas menjadi korban kecelakan di perlintasan tersebut. Ia menggantikan suaminya, Andimal yang sejak dua tahun lalu meninggal dunia.

“Saya sudah hampir dua tahun menjaga perlintasan rel tanpa palang pintu ini. Karena sejak suami saya meningga ketika tidur dan pagi hari belum bangun selalu bermimpi bertemu suami saya supaya mengantikan tugasnya, ” kata Kasturah disela sela kesibukanya membantu warga yang hendak melintas.

Kebetulan lanjut dia, tempat tinggalnya di RT 18 Dukuh/ Desa Kampil dengan dekat dengan lokasi perlintasan dulu suaminya bekerja.

“Saya tidak digaji, namun ada beberapa warga yang memberi uang dimasukan ember. Ya meskipun sedikit yang penting ihklas dan saya hanya bisa membantu memberikan aba aba ketika akan ada kereta api yang lewat, ” Lanjutnya.

Apabila tidak dijaga, karena dalam setengah ada sekitar 88 kereta yang melintas maka membahayakan warga. “Memang kalau dihitung dengan imbalan uang yang di dapatkan tak seberapa karena sejak pukul 06.00 wib sampai magrib kadang Rp 25 sampai 30 ribu. Ya… Yang penting masyarakat yang melintas selamat, ” imbuhnya.

Related posts