Kamila, Bayi Yang Lahir Di Tenda Pengungsian

Berbagisemangat.com – Diliputi suasana kecemasan dan ketakutan pascagempa dan tsunami, Jumat pekan lalu, seorang ibu melahirkan bayi pertamanya di tenda pengungsian di perbukitan desa Limboro, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah dengan selamat, Rabu (3/9) kemarin.

Bayi pertama dari pasangan Kalsum dan Fadel ini langsung diberi nama Kamila Assyifa Azzahrah. Kalsum bangga dan senang bisa melahirkan putri pertamanya dengan selamat dan sehat. Pasangan suami istri ini sudah berada di tenda pengungsian sejak gempa dan tsunami menghantam Sigi, Donggala, Palu dan sekitarnya, Jumat (28/9) petang lalu.

Dibantu oleh bidan desa setempat, proses persalinan Kalsum berjalan lancar di dalam tenda pengungsian. Usia kandungan Kalsum memang sudah menghitung hari atau memasuki masa hamil tua. Selama dua hari di tenda pengungsian, Kalsum mulai merasakan sakit di perut.

“Waktu berlarian saat mengungsi, saya berdoa semoga anak saya kelak lahir selamat. Dan alhamdulillah anak saya lahir sehat dan selamat meski ia lahir di bawah tenda pengungsian,” jelas Kalsum, ibu sang bayi.

Saat ini, Kalsum sangat mengharapkan makanan dan susu pascagempa. Ia khawatir di tengah suasana stres di tempat pengungsian ia tidak bisa memberi ASI kepada anaknya dengan baik. Sebab, di pengungsian ia hanya makan seadanya dari pemberian warga atau pengendara yang bersimpati dan berlalu lalang di lokasi pengungsian.

Kalsum dan suaminya Fadel bersama ratusan korban gempa lainnya memilih masih bertahan di tempat pengungsian. Ia belum berani kembali ke rumah karena masih takut dan trauma dengan gempa-gempa susulan yang masih sering terjadi pascagempa membuat warga kerap panik.

“Sudah enam hari di tenda pak,” kata Fadel, ayah dari sang bayi. Fadel berharap, gempa-gempa susulan pascagempa dan tsunami pekan lalu bisa segera reda dan ia bisa kembali ke desanya untuk membenahi reruntuhan rumahnya yang hancur diterjang gempa dan tsunami.

Related posts