Kisah Bocah Mantan Pemulung Sukses Dapatkan Beasiswa Ke Universitas Ternama, Bikin Salut!

Berbagisemangat.com – Seperti kisah sinetron atau film di mana seorang tokoh yang tadinya sangat miskin tiba-tiba mendadak kaya tentu sering kita jumpai di TV. Seakan kayak ‘ketiban duren’, nasib berubah menjadi 180 derajat.

Ternyata tidak semua kisah sinetron atau film sepenuhnya mustahil. Buktinya, seorang gadis yang asalnya pemulung berhasil mendapatkan beasiswa universitas ternama di Australia.

Gadis asal Kamboja ini bernama Sophy Ron. Perjalanan hidupnya pahit, yaitu berawal dari tempat pembuangan sampah Phom Penh sebagai pekerja anak.

Umur Sophy yang masih sangat kecil yaitu 11 tahun harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Padahal umur seusianya seharusnya duduk di bangku Sekolah Dasar, mendapatkan haknya akan pendidikan.

Namun Tuhan maha adil, Sophy kini telah lulus dari sekolah menengah atas di Trinity College, dan berkesempatan menjadi pembaca pidato perpisahan sekolahnya.

Hebatnya lagi, dia mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Melbourne untuk melajutkan jenjang sarjananya!

Kesuksesan Sophy ini tidak mungkin tercapai jika dirinya tidak di selamatkan/dibantu oleh sebuah organisasi pendanaan untuk anak Kamboja yaitu Cambodian Children’s Fund (CCF).

Sophy menjadi satu dari banyak anak bernasib sepertinya yang kini hidupnya jauh lebih baik atas keberhasilan luar biasa yang telah dicapai.

Perjalanan hidup Sophy tidaklah mudah. Dalam sebulan, Sophy harus bekerja 7 hari, yaitu memilah-milah sampah demi sampah di tempat pembuangan sampah.

Selain tenaga yang terkuras, bau yang tidak sedap dan sangat berbahaya itu terpaksa harus dihirupnya demi membantu kedua orangtuanya untuk hidup. Bahkan saking miskinnya, makanan sisa yang diambil dari sampah diolah lagi menjadi makanan untuk dikonsumsi.

Jauh dari masa lalu yang pedih, sekarang Sophy mampu tegap berdiri di atas panggung disaksikan teman-teman sekolahnya, memberikan pidato dengan bahasa Inggris yang fasih.

Namun Sophy tidak lupa dengan asalnya. Ia kembali ke Kamboja untuk merayakan pencapaian dan prestasinya dengan keluarga dan teman sampai semester depan tiba.

Kisah yang sangat inspiratif ini membuat banyak menyentuh hati netizen di sosial media. Perjalanan hidup Sophy yang dulu pelik hingga sukses sekarang berhasil mendapatkan banyak simpati sekaligus doa dari para warganet.

Ternyata masih banyak anak-anak usia dini di pelbagai negara yang tidak beruntung. Karena kemiskinan, anak menjadi korban kehilangan haknya atas pendidikan. Kisah hidup Sophy yang kini sudah sukses tentu tidak akan terwujud jika bukan karena organisasi pendanaan tersebut.

Salut deh dengan kerja dan upaya organisasi CCF. Semoga selanjutnya akan ada banyak anak yang mampu meraih cita-citanya seperti Sophy.

Related posts