Kisah Dokter Yang Tak Bisa Makan dan Minum 10 Jam Demi Hemat Masker

Berbagisemangat.com – Masker medis, khususnya N95, kini jadi barang berharga bagi para petugas medis. Seiring makin banyaknya pasien terpapar virus corona yang harus dirawat di rumah sakit, persediaan masker pun terus menipis, sehingga baik dokter dan perawat harus berhemat-hemat menggunakannya.

Penghematan masker dilakukan dengan cara tidak sering-sering melepasnya jika bukan karena hal mendesak. Sekali dipakai, masker harus dikenakan selama berjam-jam. Bahkan banyak tenaga medis yang rela menahan lapar dan haus demi berhemat APD (alat perlindungan diri).

Kisah memprihatinkan salah satu dokter yang harus berhemat penggunaan masker dibagikan lewat video di IGTV. Istri seorang dokter garda depan di Bay Area, San Francisco, Amerika Serikat, membagikan keadaan sang suami yang seorang gastroenterologist atau spesialis kesehatan sistem pencernaan.

Tugas Andrew fokus pada pasien yang harus menjalani endoskopi. Saat endoskopi dilakukan, Andrew harus memakai masker N95 guna mencegah terhirupnya virus melalui udara. Seperti diketahui, virus, termasuk virus corona bisa menular lewat udara pada keadaan lembap ketika tenaga medis harus melakukan kontak dekat untuk memasang alat pernapasan atau alat pemeriksaan seperti prosedur endoskopi.

Setelah memakai masker, Andrew tidak diperbolehkan melepaskannya, sampai shift kerja selesai. Satu shift berlangsung selama 9-10 jam.

“Dia hanya diberi satu masker per hari. Dia harus memakainya dari prosedur pertama sampai terakhir,” ungkap Grace, seperti dikutip dari Next Shark.

Andrew harus tetap memakai APD tersebut karena masker dirancang agar tidak disentuh sama sekali untuk menghindari kontaminasi. Shift kerja Andrew sendiri berlangsung 10 jam. Selama itu pula, Andrew tidak bisa minum ataupun makan.

“Dia tidak makan siang, tidak minum air, tidak makan camilan apa pun. Sebagai istrinya, itu terasa menyedihkan,” tutur Grace.

Andrew sendiri mengaku stres dengan kondisi saat ini. Dia takut dirinya akan terpapar virus dari pasien dan membahayakan keselamatan keluarga.

“Sangat menegangkan. Ini yang selalu terpikir di kepalamu, ‘apakah interaksi dengan pasien ini yang akan menginfeksi aku dan keluargaku?'” ujarnya.

Grace pun mengatakan kondisi tersebut mungkin saja juga terjadi di banyak rumah sakit lainnya. “Aku tahu kalau dia (Andrew) tidak makan siang dan jika rumah sakit tempatnya bekerja membatasi jatah masker, aku hampir yakin seperti yang terlihat di berita, setiap rumah sakit juga seperti itu,” kata Grace.

Related posts