Kisah Haru Hilal, Bocah 13 Tahun Jadi Buruh Kulit Lumpia untuk Bayar Biaya Pengobatan Sang Ibu

Hidup manusia memang penuh lika-liku dan cobaan. Terkadang cobaan itu harus dihadapi seseorang walaupun sebenarnya dirinya sendiri belum siap untuk menerimanya. Namun kenyataan hidup berkata lain. Apapun yang terjadi, hidup harus dijalani.

Hal itulah yang harus dijalani oleh seorang bocah 13 tahun asal Banjarnegara bernama Hilal. Saat anak lain seusianya mengalami masa-masa senang bermain, Hilal harus membanting tulang untuk menghidupi keluarga.

Sepulang sekolah, dia harus bekerja dan merawat ibunya yang terbaring di tempat tidur karena menderita sakit jantung. Hilal sendiri merupakan seorang anak yatim di mana ayahnya telah meninggal dunia saat dia masih berusia 4 tahun.

Bikin Kulit Lumpia

Kisah Haru Hilal

Sehari-hari, Hilal bekerja sebagai pembuat kulit lumpia di rumah tetangganya dari pagi sampai sore. Rata-rata, ia memiliki penghasilan Rp400 ribu per bulan.

Pekerjaan itu harus ia lakukan sejak 2018. Semua itu ia lakukan untuk membiayai pengobatan ibunya yang menderita sakit jantung komplikasi.

Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kisah Haru Hilal

Nasirom, ibu Hilal, telah divonis terkena penyakit jantung sejak 2017. Karena itulah ia sulit beraktivitas secara normal. Sementara itu kakaknya, Aprilia Intan, tinggal di pesantren dan jarang pulang ke rumah. Karena alasan itulah Hilal harus menggantikan ibunya menjadi tulang punggung keluarga.

“ Kondisi ibu sering kambuh, dan kalau sedang kambuh tidak bisa jalan. Saya sebenarnya ingin bermain seperti yang lain. tetapi saya sadar dengan kondisi yang saya alami sekarang,” kata Hilal dikutip dari Kitabisa.com pada Rabu (2/9).

Mengerjakan Pekerjaan Rumah

Kisah Haru Hilal

Tak cukup sampai di situ, karena ibunya sakit, dia sendirilah yang harus mengerjakan pekerjaan rumah. Saat pulang dari kerja, Hilal merawat ibunya di rumah seperti menyuapinya, membersihkan badannya, serta terkadang memijitinya. Bahkan di sela-sela kesibukannya itu dia masih harus menjalani sekolah online.

Saat musim kemarau, biasanya tak ada air di rumahnya. Oleh karena itulah Hilal harus mencari air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

Related posts