Kisah Ilham, Tak Mau Berhenti Belajar Meski Nyaris Lumpuh Total

Berbagisemangat.com – Ilham Irfani (15), mengalami Sindrom Guillain Barre (SGB) atau radang polineuropati demielinasi akut. Meski kini dia nyaris lumpuh total, semangat belajarnya tak pernah padam.

Ilham, merupakan putra keempat pasangan Nur Hadi (56) dan Siti Robiah (53), warga Ploso RT 03/RW 03, Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Saat detikcom, bertandang di rumahnya, Ilham tengah memperoleh materi pelajaran dari tutor Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Mitra Harapan.

Saat ini, Ilham tercatat sebagai siswa kejar Paket B PKBM Mitra Harapan di Dusun Bawang, Desa Tukang, Kecamatan Pabelan. Ketika masih duduk di kelas VII dan VIII, setiap Minggu dengan diantar ojek ia belajar di PKBM Mitra Harapan. Namun demikian menginjak kelas IX, Ilham nyaris mengalami kelumpuhan.

“Ilham lahir normal dan beraktivitas biasa seperti anak-anak pada umumnya. Mulai kelas III MI jatuh, dia tak terasa, tapi bisa jalan,” ujar Siti Robiah saat ditemui di rumahnya, Jumat (2/11/2018).

Namun demikian lambat laut, Ilham kondisinya lemas dan tidak berasa. Saat masih duduk di kelas III MI itulah, kemudian diperiksa di puskemas dan diberikan obat.

“Setelah diperiksa diberi obat diminum sampai habis. Tapi nggak ada perubahan, terus saya bawa ke Puskemas lagi diberi rujukan ke RSUD Salatiga. Diterapi selama 1 tahun, sehari terapi, sehari sekolah sampai Ilham nggak mau terapi tapi pingin tetap sekolah,” ujarnya.

Setelah lulus dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pabelan, Ilham semestinya bisa diterima di SMPN 4 Salatiga.

“Setelah lulus MI nilai Ilham 261,0, ketika itu bisa diterima SMPN 4 Salatiga. Tapi karena kondisinya dan takut dengan teman-teman yang banyak kemudian mendaftar di PKBM Mitra Harapan,” katanya seraya menyebut selain sehari-hari menjaga Ilham juga menjahit, itu.

Adapun untuk kegiatan KBM di Mitra Harapan ini berlangsung tiap hari Minggu. Untuk jarak dari rumah Ilham hingga PKBM Mitra Harapan sekitar 10 km. Untuk itu, agar sampai di lokasi naik ojek dan ditunggui ibunya.

“Dulu sampai PKBM ngojek, Ilham duduk di tengah, saya di belakang sambil memegangi. Kalau ada uang ya saya bayar Rp50 ribu ojeknya untuk pulang pergi,” ujarnya.

Dulunya Ilham masih bisa mendorong kursi roda yang ada. Bahkan, untuk makan tiap harinya tidak ada yang pantang, namun demikian semenjak 2 tahun lebih 2 bulan ini, Ilham tidak biasa apa-apa. Untuk menuju kamar mandi pun harus digendong.

“Semenjak 2 tahun lebih 2 bulan ini, Ilham nggak bisa apa-apa. Untuk ke kamar mandi harus dipopong,” tuturnya.

Siti pun selalu berdoa agar Ilham bisa sembuh kembali seperti semula.

“Harapan saya, Ilham bisa sembuh sempurna seperti sedia kala, bisa beraktivitas,” pintanya.

Kepala PKBM Mitra Harapan Sudarsih mengatakan, PKBM Mitra Harapan berkegiatan sejak 2008. Adapun siswa mulai dari keaksaraan, PAUD, Kejar Paket A, B dan C, juga ada kursus menjahit serta komputer.

“Mas Ilham ini saat masih kelas VII dan VIII belajar di PKBM, tapi semenjak naik kelas IX kondisinya lemah. Kemudian, kami berinisiatif untuk datang ke sini,” katanya.

Untuk di PKBM Mitra Harapan, kata dia, kegiatan belajar dilakukan mulai pukul 14.00-16.00 WIB. Materi yang disampaikan meliputi menjahit, komputer dan KBM. Sedangkan kegiatan di PKBM hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

“Kalau hari Minggu full KBM,” kata dia.

Untuk tutor, kata dia, bergantian datang menuju rumah Ilham.

“Semangat belajar Mas Ilham luar biasa tinggi,” kata dia.

Kemarin saat detikcom bertandang di rumahnya, tiga tutor Khozin, Nafisah dan Anik Ratmiarsih mendampingi belajarnya.

“Kami bergantian untuk datang ke sini. Mas Ilham ini semangat belajarnya luar biasa,” tutur Anik.

Sementara itu, Ilham mengaku, sekarang tiap harinya belajar dan membaca. Terkadang menonton televisi dan main game sepakbola di laptop.

“Kalau Bu Guru dan Pak Guru datang, saya senang sekali. Kadang nonton film kartun dan main laptop,” ujar dia.

Related posts