Kisah Mahasiswi yang Jadi Penjual Makanan Demi Bantu Keluarga

Berbagisemangat.com – Tanpa gengsi mahasiswi semester akhir ini membantu sang ibu berjualan. Sambil kuliah daring iapun sibuk melayani pembeli di warung ‘Nyantol Mbak Yun’.

Wanita bernama Zumrotul Musyaiyadah (22) patut diacungi jempol. Sebab Ada begitu sapaan akrabnya adalah seorang mahasiswa rela berjualan di warung makan demi bantu keluarga. Bapaknya sedang sakit dan dirawat ibunya.

“Ayah kan sakit yang ngurus ibu saya, sementara ini saya bantu gantiin ibu berjualan di warung makan. Sementara juga dibantu tante berjualan di warung makan ini,” kata Ada kepada detikcom saat ditemui di warung makan milik ibunya di Desa Bacin Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/10/2020).

Dari pantauan detikcom, Ada yang merupakan anak kedua dari empat saudara ini tengah sibuk melayani pembeli makan, Senin (5/10). Ada sejumlah makanan dijual di warung yang bernama “Nyantol Mbak Yun” di Desa Bacin Kecamatan Bae.

Tampak Ada juga cekatan ketika melayani para pembeli. Ada juga ramah dengan para pembeli yang datang.

Ada menceritakan dia membantu berjualan di warung makan sejak enam bulan ini. Dia mengaku berjualan karena menggantikan ibunya yang sedang merawat ayahnya sakit. Di sela berjualan dia mengaku harus bisa membagi waktu karena masih menjadi mahasiswa di salah satu kampus di Kudus.

“Enam bulan di sini berjualan, saya mahasiswa di IAIN Kudus semester tujuh jurusannya ekonomi syariah,” kata dia.

Setiap hari kecuali hari Minggu, warungnya buka mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Beberapa menu makanan yang dijual, seperti nasi pecel, nasi lodeh, nasi mangut, nasi rames, hingga macam – macam lauk dan gorengan.

“Yang masak ibu, saya tingga bantu jualin. Harganya mulai Rp 3 ribu sampai Rp 7 ribu,” ungkap Ada.

Di tengah – tengah kesibukan menjadi mahasiswa dia mengaku harus pintar membagi waktu. Apalagi saat ada kuliah secara online. Dia pun harus berjualan sambil sejenak untuk mengikuti kuliah.

“Kalau pas ada kuliah online terpaksa harus berhenti dibantu tante, saya kuliah online sebentar. Baru itu melanjutkan berjualan lagi,” ujar dia.

Ada menuturkan, setiap hari warung milik ibunya ramai pembeli. Terutama saat sarapan dan makan siang. Bahkan dia terlihat kewalahan saat melayani pembeli waktu ramai. Tak jarang karena sosok yang masih muda sering digodain pembeli.

“Kalau ramai pas sarapan dan siang. Beruntung ada yang bantu. Soal yang iseng ada. Iseng minta kontak hp, cuman tidak saya kasih,” ujar Ada.

Dia pun mengaku senang bisa membantu berjualan keluarganya. Apalagi bisa menambah uang kuliah.

“Ya bisa membantu orang tua, karena ayah sedang sakit,” kata dia.

Sementara itu, Nenek Sutiati (65) menuturkan hari ini dia membantu cucunya berjualan makan. Karena tante yang biasanya membantu sedang ada kesibukan. Dia mengaku Ada merupakan sosok gadis pekerja keras.

Sehari – hari Ada seorang mahasiswa di salah kampus di Kudus. Namun di sela – sela menjadi mahasiswa Ada juga ikut berjualan. Karena ibunya sedang merawat ayahnya yang sedang sakit.

“Ibunya kan di rumah merawat ayahnya sedang sakit. Saya hari ini ikut bantu karena tantenya sibuk. Bantu cuci piring, sendok segala macam,” tambah Sutiati saat ditemui di warung makan siang ini.

Artikel: Detik.com

Related posts