Kisah Nenek Suriyah Bisa Naik Haji Dari Hasil Jualan Nasi Jagung

Berbagisemangat.com – Kesabaran Suriyah (80 tahun) yang bertahun-tahun menabung dan rela antre untuk bisa berangkat haji. Dalam waktu dekat impiannya itu pun akan terlaksana. Suriyah telah melunasi seluruh biaya haji yang ia bayarkan dari hasil keringatnya berjualan nasi jagung di atas trotoar.

“Alhamdulillah, niatan saya bertahun-tahun ingin berangkat haji akhirnya terwujud,” kata Nenek Suriyah kepada Kabarpas.com, saat ditemui di rumahnya di Jalan Maluku, Gang V, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Suriyah mengaku, untuk mewujudkan niat sucinya itu ia harus rela menguras semua uang tabungannya sebesar Rp 25 juta. Dan uang itu ia gunakan untuk mendaftar haji pada tahun 2010.

“Sedangkan untuk sisa biaya haji, saya angsur sendiri dari uang hasil berjualan nasi jagung di trotoar jalan dekat Alun-alun Kota Pasuruan tersebut,” kata Suriyah kepada Kabarpas.com.

Lebih lanjut, nenek yang sudah memiliki 9 cucu ini mengatakan harga sebungkus nasi jagung yang ia jual Rp 5 ribu. Selain itu, nenek Suriyah yang tergabung dalam kloter 72 Kota Pasuruan ini, dijadwalkan akan berangkat ke Tanah Suci Makkah pada 30 Juli 2019.

Sementara itu, Maimunah (45 tahun), anak kedua dari Nenek Suriyah, menceritakan ibunya sudah 13 tahun berjualan nasi jagung. Sebelumnya selama 40 tahun, ibunya berjualan kue kucur (cucur) di Pasar Besar, Kota Pasuruan.

“Sejak saya masih remaja, ayah sudah meninggal dunia. Sehingga ibu lah yang menafkahi dua adik saya dengan berjualan kue kucur di pasar dan sampai beralih jualan nasi jagung di trotoar alun-alun,” kata Maimunah kepada Kabarpas.com.

Ia menambahkan, niat ibunya mendaftar haji adalah kehendak ibunya sendiri. Dan seketika itu pula keempat anaknya pun mengiyakan niat tersebut. “Kalau mau bayar ke KBIH, per bulannya yang ngantar ya anak saya,” pungkas Maimunah.

Related posts