Kisah Pilu Haikal, Tidak Dapat Sekolah karena Alami Gizi Buruk

Berbagisemangat.com – Tubuh Haikal, bocah berusia tujuh tahun itu terbujur lemas di atas tempat tidur. Kedua tangan dan kakinya tak dapat bergerak. Anak semata wayang pasangan Hasbi dan Nilawati ini menderita lumpuh layu sejak umur tujuh bulan.

Bocah asal Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, ini kini menghabiskan hari-harinya di gendongan sang ibu. Nilawati berkisah, dirinya mengetahui sang buah hati mengalami kelainan pada usia tujuh bulan. Saat itu, tubuh Haikal tiba-tiba kaku dan berbeda layaknya bayi normal.

“Waktu itu tubuh Haikal kaku. Kemudian langsung kami bawa ke rumah sakit,” kata Nilawati, Rabu (2/5/2018).

Keluarga Nilawati panik kala itu. Pasca diboyong ke rumah sakit, tidak ada perubahan yang terjadi pada tubuh Haikal. Nila dan suami pasrah akhirnya membawa pulang untuk rawat jalan. Dia hanya membawa Haikal untuk terapi saban minggu.

Namun karena faktor ekonomi, kini Nilawati merawat sendiri Haikal di rumahnya. Dia tidak sanggup membawa Haikal ke rumah sakit meski letaknya masih di Banda Aceh. Alasannya, mereka tidak punya biaya untuk biaya transportasi.

Terlebih, pekerjaan sehari-hari Hasbi hanya nelayan dengan pendapatan tak menentu. Bahkan, kadang kala pulang sore hari dan hanya mendapat ikan pas-pasan. Cukup biaya makan. Meski demikian, Hasbi dan Nila mempunyai tekad untuk menyembuhkan anak mereka.

“Kami ingin Haikal cepat sembuh. Tapi mau gimana kami nggak punya biaya untuk bawa dia ke rumah sakit,” jelas Nila.

Sejatinya, Haikal sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namun karena kondisinya mengalami lumpuh layu, Haikal hanya berdiam di rumah. Menurut Nila, anaknya kini mulai ada sedikit perubahan. Haikal sudah dapat memanggil “ayah” dan “ibu”.

“Sekarang sudah bisa berbicara sedikit-sedikit. Contohnya kalau dia lihat makanan sudah minta. Kalau dulu memang gak bisa sama sekali,” ungkap Nila.

Potret kehidupan keluarga Hasbi memang tergolong miris. Pasalnya, mereka tinggal di ibu kota Provinsi Aceh, namun hidup di bawah garis kemiskinan. Kini, Nila berharap ada dermawan yang ingin mengobati sang buah hati.

“Kami berharap ada yang mau bantu. Kami berharap Haikal sembuh dan seperti anak lain,” harap Nila.

Related posts