Kisah Sri Wahyuni, Jamaah Haji Yang Rela Tunda Keberangkatan Demi Dampingi Sang Suami Yang Sakit Keras

Berbagisemangat.com – Ia memilih setia mendampingi suaminya tertinggal di Tanah Air. Calon haji asal Kota Bandung, Jawa Barat ini memilih menemani pasangan hidupnya itu meski saat pemeriksaan kesehatan hanya suaminya yang tidak lolos.

Pada saat menjalani pemeriksaan di Asmara Haji Embarkasi Bekasi, Jalan Kemakmuran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, diketahui Suwarno mengidap penyakit gagal ginjal stadium empat.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Panitia Bidang Kesehatan PPIH Jawa Barat, Yani Dwiyuli. Yani menyatakan calon haji itu atas nama Suwarno dan istrinya bernama Sir Wahyuni ini tak bisa berangkat.

Mereka masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) enam yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Arab Saudi, Senin (8/7/2019).

“Jadi yang sakit suaminya (Suwarno), tapi karena dia (Sri Wahyuni) setia sama suaminya jadi ikut ekses istilahnya, pendamping enggak ikut berangkat juga,” kata Yani kepada Tribun Jakarta. Selasa (9/7/2019).

Sesuai peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016, tentang istithaah atau kesehatan jemaah haji, kondisinya tidak memenuhi syarat dan terpaksa harus ditunda.

“Kriteria istithaah salah satunya gagal ginjal stadium 4 dan 5, tapi enggak semua pengidap gagal ginjal enggak bisa berangkat, ada jemaah yang memiliki penyakit saa tapi kondisi masih memenuhi syarat dan bisa diberangkatkan,” jelasnya.

Sementara itu, Yani juga menjelaskan tentang bagaimana proses tahapan tes kesehatan yang harus dilewati calon haji ada tiga tahap.

Pada saat posisi Suwarno masih di daerah asal, kondisi kesehatannya masih memungkinkan untuk berangkat. Namun, ketika tiba di Asmara Haji Embarkasi Bekasi, kondisi kesehatannya menurun.

“Sampai sini wajahnya sudah pucat, kita langsung rujuk ke dokter dan dokter tidak kasih rekomendasi (untuk diberangkatkan), pas saya tanya ke Bandung, yang bersangkutan kondisinya masih memungkinkan, barangkali saat itu ada usaha supaya bisa lolos, tapi pas di Embarkasi kita screening lagi dapet,” imbuhnya.

Melihat kondisi Suwarno, PPIH langsung merujuknya ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Ketika itu respon sang istri sempat patah semangat, namun ia tetap ingin menemani sang suami yang usiannya sudah tua.

“Istrinya tetap ingi menemani suaminya, jadi ada kemungkinan batal berangkat tahun ini atau ditunda sampai kondisi kesehatannya memungkinkan, kloter terakhir yang berangkat itu tanggal 5 Agustus 2019, kalau sampai tanggal itu masih kurang baik terpaksa ditunda tahun depan,” jelasnya.

Selain Suwwarno, ternyata masih ada jamaah haji asal Jawa Barat yang batal diberangkatkan. Total sejauh ini tiga orang jemaah calon haji asal Jawa Barat batal berangkat ke Tanah Suci usai pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Bekasi.

Sebelumnya, satu orang jemaah dari Kabupaten Cianjur bernama Neng Sarah Asep (25) yang masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) 2, dipastikan gagal berangkat ke Tanah Suci lantaran hamil dengan usia kandungan 11 pekan.

Melansir dari Kompas.com, total calon haji asal Jawa Barat yang telah berangkat dari Asrama Haji Embarkasi Bekasi sejak Minggu (7/7/2019) hingga Selasa (9/7/2019) pukul 13.50 WIB sebanyak 4.040 orang dan terbagi menjadi 10 kloter.

Selain itu, masih tersisa dua kloter asal Depok dan Kabupaten Bekasi yang akan diberangkatkan pada sore nanti menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Total, terdapat 97 kloter calon haji asal Jawa Barat yang akan berangkat ke Arab Saudi dengan lebih dulu menginap di Asrama Haji Embarkasi Bekasi sehari sebelum terbang.

Menurut informasi yang telah dirilis, pemberangkatan jamaah haji masih terus berlangsung hingga 5 Agustus 2019 nanti.

Related posts