Kisah Tukang Rongsok Rawat Kucing Jalanan yang Sakit di Yogya

Berbagisemangat.com – Seorang tukang rongsok, Sugiyanto (46), patut diapresiasi karena tergerak untuk rawat kucing jalanan yang sakit di wilayah Yogyakarta. Hal itu dilakukannya di tengah aktivitasnya mencari barang rongsok.

Kegiatan rawat kucing jalanan ini sudah dilakukan Sugiyanto selama empat tahun ini. Berbekal sepeda motor yang dia modifikasi dan dipasang gerobak, Sugiyanto berkeliling setiap harinya.

“Di gerobak ada 8 kucing sakit yang saya rawat. Saya juga bawa peralatan servis ponsel yang saya gunakan untuk mencari nafkah selain menjadi tukang rongsok,” kata Sugiyanto saat ditemui ketika melintas di Jalan Purbaya-Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kaupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (18/8/2020).

Sugiyanto menceritakan dia dari dulu memang menjadi relawan yang bekerja merawat binatang yang sakit. Kemudian di pikirannya terlintas merawat kucing yang telantar di jalanan.

“Tanggal pastinya mulai saya lupa. Dari dulu saya relawan. Terus mikir dulu punya kucing sakit sampai jutaan dan nggak punya duit. Terus punya pikiran kalau kucing di jalan yang mau membiayai siapa,” ucapnya.

Kegiatannya berkeliling dilakukannya setiap pagi dan sore. Jika menemukan kucing sakit di jalanan yang kondisinya tidak parah, maka akan dia obati di tempat. Namun jika kondisi kucing yang ditemukannya parah, maka Sugiyanto akan membawanya pulang untuk dirawat di rumah.

“Dari situ sedikit banyak mulai berkembang pikiranku. Nggak bisa tolong manusia bisa menolong makhluk yang lain. Dari panggilan hati,” ujarnya.

Untuk biaya perawatan kucing ini, dia mengandalkan pendapatan dari servis ponsel keliling dan mencari rongsok. Bahkan ada juga yang memberikan bantuan.

“Banyak teman-teman yang memberikan bantuan seperti pakan dan lain sebagainya. Hidup lajang membuat lebih leluasa,” ungkapnya.

Sugiyanto merupakan warga Kadipiro, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Saat ini dia tinggal di kontrakan yang berada di Kecamatan Ngemplak, Sleman. Namun dia jarang pulang karena banyak tetangga yang terganggu dia memelihara banyak kucing.

“Dulunya sempat merawat 42 kucing. Lantaran persoalan ini, saya membuka adopsi dan menyisakan 8 kucing. Saya hanya ambil yang benar-benar sakit. Kaya itu sakit saraf mulutnya. Karena memang keterbatasan tempat,” terangnya.

Sugiyanto pun sering mendapatkan cibiran oleh orang-orang. Namun dia tak menghiraukan dan tetap merawat kucing-kucing nahas dari yang tertabrak kendaraan hingga menderita scabies jamur.

“Ada yang mencibir, orang nggak punya kok maksain nolong. Jadi kalau orang miskin kayak aku, nggak punya tempat kok rescue. Emang nggak boleh?” kenangnya.

Kini, Sugiyanto tetap bertekad untuk merawat kucing-kucing di jalanan yang bernasib malang. Dia pun menuliskan doa di gerobak miliknya.

“Ya Allah Berikanlah Rejeki Kepada Pemulung Ini Agar Bisa Merawat Kucing di Jalanan yang Terlantar Sakit, Amin” tulisnya.

Artikel : Detik.com

Related posts