Main Game 22 Jam Sehari Selama Sebulan, Seorang Remaja di China Terkena Stroke

Seorang remaja di China tidak dapat menggerakkan lengan tangan kirinya setelah bermain gim komputer selama sebulan.
Remaja laki-laki berusia 15 tahun yang akrab dipanggil Xiaobin ini asyik bermain gim selama 22 jam sehari di rumah selama lockdown.

Menurut penuturan sang ibu, ia dilarikan ke rumah sakit di Kota Nanning, di China selatan setelah tiba-tiba pingsan.

Insiden ini baru-baru ini terungkap saat media Nanning Television menyorot kondisi Xiaobin yang telah dirujuk ke Rumah Sakit Jiangbin, Provinsi Guanxi, China.

Diketahui, siswa kelas 9 ini telah berada di rumah sejak 9 Februari setelah sekolah di seluruh China ditutup akibat wabah Covid-19.

Sang ibu menyebut putranya sering berada di kamar selama belajar dari rumah.

Ditanya apa yang dilakukan di dalam kamar, putranya menjawab sedang mengikuti kelas daring / online.

“Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana,” kata sang ibu.

Setelah insiden tersebut, sang ibu mengungkap bahwa Xiaobin mengabiskan waktu bermain gim komputer selama 22 jam sehari.

“Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-temannya. Dia mengatakan tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak hanya dua jam sehari,” terang sang ibu, dilansir Daily Mail, Kamis (9/7/2020).

Xiaobin didiagnosa menderita stroke otak setelah menjalani CT scan.

Ia juga kehilangan kontrol di sekujur tangan kirinya.

Dr Li, pihak medis spesialis otak menyebut kondisi bocah terjadi disebabkan gaya hidupnya yang tidak sehat yakni bermain gim komputer hingga begadang.

“Kurangnya gizi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak,” kata Dr Li.

Diketahui bocah ini telah melakukan rehabilitasi di rumah sakit Nanning.

Kepala terapis rumah sakit ini, Dr Jin mengatakan sulit memutuskan apakah Xiaobin dapat sepenuhnya pulih.

Related posts