Membawa Ibunya Pergi Haji, Apakah Aku di Anggap Sudah Mampu Membayar Jasa Ibu? Tidak

Berbagisemangat.com – Sahabat sekalian, Ibu adalah orang yang melahirkan kita, selama masa sembilan bulan ia hamil dan ketika melahirkan nanti betul-betul yang menjadi taruhannya adalah nyawa antara hidup dan mati. Dari kecil sampai besar sekarang seorang ibu tidak pernah mengeluh atas jerih payahnya dalam merawat kita, kasihnya sepanjang jalan yang panjang tidak ada batas.

Mungkinkah kita sebagai anak mampu membalas kebaikan seorang ibu selama hidup ini? Ibu yang telah melahirkan dan merawat kita setelah sebelumnya hamil dalam masa yang tidak sebentar. Apakah yang dilakukan sebagai balasan kebaikan ibu kepada kita? Temukan jawabannya dalam kisah berikut ini.

Suatu ketika Hasan al-Bashri melakukan tawaf di Ka’bah, beliau bertemu dengan seorang pemuda, yang juga sedang bertawaf memanggul keranjang.

Beliau bertanya, apa isi keranjangnya? “Aku menggendong ibuku di dalamnya,” jawab pemuda itu.

“Kami orang miskin. Sudah bertahun-tahun ibuku ingin beribadah haji. Tetapi kami tidak mampu membayar ongkos perjalanannya…

Aku tahu persis keinginan ibuku itu amat kuat. Ia sudah terlalu tua jika harus berjalan, tetapi ia selalu membicarakan Ka’bah. Dan kapan saja ia memikirkannya, air matanya berlinang…

Sebagai anaknya, aku tak sampai hati melihatnya seperti itu, maka aku membawanya dalam keranjang ini, memanggulnya sepanjang perjalanan dari Suriah ke Baitullah.”

Lanjutnya, “Orang-orang mengatakan bahwa hak orang tua sangat besar. Aku ingin bertanya padamu tentang itu, wahai Imam, apakah aku ini bisa dianggap telah mampu membayar jasa ibuku dengan berbuat ini untuknya?”

Imam Hasan al-Bashri menjawab, “Sekalipun berbuat seperti itu lebih dari tujuh puluh kali, engkau takkan pernah dapat membayar sebuah tendanganmu ketika engkau masih dalam perutnya.”

Sahabat sekalian, jika anak jatuh ke sumur maka orang tua akan langsung melompat demi menolongnya tanpa fikir panjang. Tapi jika orang tua yang jatuh maka sang anak akan mencari alat bantu dulu seperti tangga dan penuh pertimbangan. Kasih anak sepanjang jala, kasih ibu sepanjang jalan. Begitulah kata pepatah yang seri kita dengar.

Berbuat baiklah tehadap ibu-ibu kita, jangan pernah menyakitinya. Buatlah dia bangga dan bahagia dengan kehadiran kita. Meskipun semua itu tidak sebanding dengan kasih yang ibu berikan.

Selamat hari ibu

Related posts