Mengaji Selama 1 Jam Dapat Servis Motor Gratis di Bengkel Ini

Berbagisemangat.com – Zaman sekarang tidak bisa dipungkiri akan ketergantungan hidup terhadap materi. Bahkan istilah ‘segalanya butuh uang’ seakan mendarah daging dan menjadi orientasi berfikir manusia di era milenial ini. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pemilik bengkel Remaja Motor, Hasanuddin (47). Baginya, kebahagiaan datangnya bukan dari materi.

“Senang rasanya kalau mendengar ayat suci Alquran dilantunkan, apalagi tajwidnya bagus. Saya kira itu sangat mahal harganya,” ujarnya saat tim inipasti.com menanyai perihal motivasinya menggratiskan biaya servis atau ganti oli di bengkelnya yang terletak di Jalan Hertasning.

Spanduk depan Bengkel Remaja Motor milik Hasanuddin. (Foto:Sule)

Meski sempat mengalami penurunan omzet, namun ia hal itu tak membuatnya menghentikan niatnya agar masyarakat lebih dekat lagi dengan Alqur’an. Menurutnya itu adalah ujian baginya yang juga sementara memperdalam ilmunya tentang Agama Islam.

“Iya, awal-awal sempat penghasilan menurun. Tapi yang namanya baru hijrah itu pasti ada saja cobaan. Saya jalani, dan insya Allah akan berlangsung selamanya,” tegasnya.

Promosi sekaligus ajakan untuk mengaji di bengkel Remaja Motor milik Hasanuddin. (Foto:Sule)

Akan tetapi, pria yang hanya lulusan SMK Teknik ini mengaku bersyukur. Kesyukurannya itu karena niatnya tersebut didukung oleh keluarga terdekat. Terutama dari sang istri tercinta.

Seruan bersedekah yang tertulis di bengkel Remaja Motor milik Hasanuddin. (Foto:Sule).

Tak puas hanya berbagi dengan menggratiskan biaya servis atau ganti oli, setiap Jum’at ia juga berbagi kebahagiaan dengan anak yatim. Ia membagikan nasi dos kepada panti asuhan setiap pekannya. Bahkan, Hasanuddin juga ikut dalam program Gerakan Sedekah Subuh yang dikeluarkan oleh Yayasan Daarul Qur’an Wisatahati.

Pemilik ‘Bengkel Mengaji’ Remaja Motor, Hasanuddin ikut program Gerakan Sedekah Subuh.

“Insya Allah ini bukan riya’, hanya saja semoga hal ini menjadi motivasi bagi yang lain. Menjadi pengingat agar kita tidak mengutamakan kepentingan dunia dibandingkan beribadah kepada Allah SWT. Jangan pernah tinggal shalat dan merutinkan mengaji setiap hari,” pesannya.

Berkat usaha bengkel yang sudah dirintisnya sejak 2014 lalu itu, ia kini bisa menyekolahkan anak-anaknya pada perguruan tinggi. Dari ketujuh anaknya, 2 di antaranya kuliah di UIN Alauddin Makassar, 2 lagi sekolah di Pesantren Imam Al Adzim, dan 1 orang duduk di bangku SD. Sedangkan 2 orang anaknya yang lain masih berusia Balita.

Ajalnya mengisi waktu menunggu dengan memperbanyak istighfar di bengkel Remaja Motor milik Hasanuddin. (Foto:Sule)

“Alhamdulillah ini semua pertolongan dari Allah. Jika dipikir dengan logika, mana mungkin saya bisa menyekolahkan anak. Tapi berkat pertolongan Allah, saya bisa sekolahkan 5 anak saya,” ceritanya.

Namun, ia tak lupa berpesan kepada anak-anak agar tidak pernah lalai dalam beribadah. Ia menekankan kepada anaknya, meskipun kelak mereka bisa sukses, shalat 5 waktu tidak boleh mereka tinggalkan.

Selain bisa menghidupi keluarga, Hasanuddin juga bisa menciptakan lapangan kerja bagi 3 pemuda yang bekerja di bengkelnya. Bahkan katanya, sudah ada beberapa pekerjanya yang sudah memiliki usaha sendiri.

“Alhamdulillah, intinya adalah sandarkan semua kepada Allah. Insya Allah rezeki akan datang dari arah mana saja. Insya Allah ini juga akan menjadi naungan nanti di hari akhirat kelak,” doanya.

Salah seorang pelanggan, Muh Irfan yang ditemui di bengkel yang berdekatan dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar itu pun mengaku kagum dengan layanan yang diberikan oleh Hasanuddin. Ia menilai bahwa dengan program tersebut, ia bisa menambah pundi-pundi amalnya.

“Ini mungkin satu-satunya di Makassar yang menyediakan layanan seperti ini. Sangat bagus karena sambil menunggu motor kita diservis, kita bisa menambah pahala dengan mengaji,” ujar Mahasiswa semester 4 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.

Kini, Hasanuddin berharap agar usahanya tersebut terus berjalan. Ia ingin agar pelanggan yang datang lebih banyak lagi. Tujuannya, bukan untuk mengumpulkan rupiah. Akan tetapi, mengumpulkan pahala dengan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran yang dibacakan oleh pelanggan yang datang di bengkel miliknya.

Related posts