Menilik Kisah Pilu Nenek Tuna Wicara, Jadi Pengepul Penghasilan Rp5 Ribu Per Harinya

Berbagisemangat.com – Banyak orang ingin melewati momen usia senjanya dengan kehidupan tentram dan juga makmur. Namun berbeda dengan seorang nenek tuna wicara yang terpaksa harus menjalani keterpurukan.

Mak Emet, adalah seorang nenek tuna netra yang memiliki sebuah kisah pilu. Ia harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup dari barang bekas.

Terlebih saat kondisi pandemi yang kian membuat hidupnya semakin terpuruk. Sebab, penghasilan yang didapatkan jauh dari kata cukup.

Mak Emet merupakan salah seorang wanita tuna wicara yang usianya sudah tak lagi muda. Di usia senjanya, ia harus terpaksa berjuang untuk menyambung hidup sendirian.

Meski kondisinya semakin melemah lantaran termakan usia, Mak Emet harus berjuang dengan menggantungkan hidupnya pada barang bekas. Begitu miris, ia bahkan harus mengelilingi kampung untuk mencari barang bekas tersebut.

Mak Emet setiap harinya harus berangkat dari jam 7 pagi untuk mencari barang bekas. Ia pun rela berjalan kaki sejauh 5 Kilometer dari tempat tinggalnya guna menempuh kampung tempat ia mencari barang-barang bekas.

Barang bekas yang sudah didapatkan setiap harinya oleh Mak Emet, pada nantinya akan dijual kembali ke pengepul.

Hanya bisa menggantungkan hidupnya dari barang-barang bekas, tentu saja penghasilan Mak Emet begitu jauh dari kata cukup. Nenek tuna wicara itu setiap harinya hanya mendapatkan upah sebanyak Rp3000 hingga Rp5000 saja.

Benar-benar memilukan, upah yang ia dapatkan setiap harinya langsung ludes untuk membeli makanan. Namun keterpurukan serta keterbatasan yang dimiliki oleh Mak Emet tak membuat dirinya menyerah melawan roda kehidupan yang kian terus berputar.

Adanya pandemi virus corona atau covid-19 juga begitu sangat berpengaruh bagi kehidupan Mak Emet. Di tengah pandemi yang menerjang, membuat kehidupannya semakin sulit.

Bukan hanya itu, kehidupan Mak Emet juga sangat dipenuhi dengan keterbatasan akibat pandemi saat ini.

Related posts