Pemilik Histeris! 9 Ekor Kerbau Miliknya Dicuri Sekaligus Diambil Dagingnya

Media sosial sempat heboh dengan unggahan @info_cilegon pada Kamis (23/7/2020) yang menunjukkan seorang perempuan menangis histeris sambil memeluk bangkai kerbau. Perempuan ini menangis di ladang yang ada di Kawasan Industri Krakatau Steel, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

Perempuan tersebut diketahui merupakan pemilik kerbau tersebut. Setelah sebelumnya sempat dicuri, kerbau itu kemudian ditemukan dalam kondisi telah tersembelih.

Mapolres Cilegon menyebut seorang petani bernama Kasino (50) melaporkan hilangnya ternak miliknya pada Kamis (23/7). Dia kehilangan sembilan kerbau, yang menurut anak Kasino, Hani Purnomo, kerbau-kerbau ini sejatinya akan dijual untuk kebutuhan Iduladha.

Menjelang Hari Raya Iduladha, kasus pencurian hewan ternak memang cenderung meningkat, apalagi  di tengah kondisi ekonomi yang memburuk akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Kasino dan keluarganya menemukan bangkai sembilan ekor kerbau miliknya di Kawasan Industri Krakatau Steel.

https://twitter.com/mrayyy_/status/1286198805486952449

Empat ekor kerbau ditemukan dalam kondisi daging sudah dijarah pencuri dan hanya menyisakan tulang serta jeroan. Sementara, lima ekor kerbau lainnya ditemukan dalam kondisi sudah disembelih, tapi belum sempat diambil dagingnya.

Hani menuturkan, pada Kamis dini hari pukul 01.30 WIB, kerbau milik orang tuanya masih ada di kandang. Namun, pada pukul 06.00 WIB, Kasino terkejut saat tahu hewan ternaknya sudah nggak ada di kandang.

Hani memperkirakan pencuri beraksi sekitar pukul 02.00-03.00 WIB. Mereka sekeluarga pun langsung melakukan pencarian dan melaporkan kasus ini ke polisi.

“Bapak kan setiap hari ngecek sampai jam dua. Semalam itu masih ada, tapi pagi sudah ditemukan mati,” kata Hani.

Istri Kasino syok saat menemukan kerbau peliharaannya mati. Dia menangis sambil memeluknya. Diperkirakan, kerugian yang dialami keluarga ini mencapai Rp 270 juta, mengingat harga kerbau menjelang Iduladha sekitar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta per ekor.

“Bapak masih syok, ibu juga masih nangis. Kan memeliharanya sudah delapan tahunan,” pungkas Hani.

Related posts