Berbagisemangat.com – Ibu wahidah Menceritakan kisah pahitnya di masa muda yang sering disakiti oleh suaminya. Sebut saja Ahmad namanya. Suami dari ibu yang berusia 54 tahun tersebut pernah bermain mata ddengan wanita lain. Menurut Ibu Wahidah sudah terhitung beberapa kali dirinya telah disakiti dengan perbuatan suaminya tersebut.
Namun, Ibu Wahidah tetap berusaha sabar dan menerima keadaan yang dialaminya. Bukannya tak mampu membalas perbuatan sang suami dengan menggugat cerai, Namun Ibu dari salah satu kota dikarawang ini ingat dengan pesan Kiainya di kampung.
“Kalau Kamu tetap bersabar saat suamimu menyakitimu, maka surga lah bagi kedua orangtuamu” Tutur ibu Wahidah yang menirukan ucapan Kiai. Bertahun-tahun ia disakiti oleh suaminya, Nmun kesabarannya tetap tak tergoyahkan.
Selain itu, Ibu Wahidah juga mengingat kebaikan suaminya yang pernah sabar merawatnya waktu dirinya terkena penyakit parah. Justru setelah Bu Wahidah sembuh, Suaminya mulai menunjukan gelagat main perempuan.
Singkat cerita, Bu Wahidah dan suaminya mendapat kesempatan untuk menunaikan Ibadah Haji bersama tahun 2006. Saat itu, Menurut Ibu Wahidah suaminya masih genit terhadap perempuan lain. Bahkan Ia sering ditinggal sendiri dirumah. “Saya juga bingung, sudah mau berangkat haji kok sikapnya belum berubah-ubah. Nanti jangan-jangan Ibadah Hajinya tidak diterima,” Ungkap Ibu Wahidah.
Namun Ibu Wahidah berharap agar setelah pulang dari tanah suci nanti suaminya akan berubah total. Setiap beribadahpun Ibu Wahidah juga mendoakan suaminya.
Saat beribadah ditanah suci itu, suami bu Wahidah seringkali tertinggal dari jemaah dan menyasar seakan kehilangan istrinya. Padahal saat itu Bu Wahidah sudah berkumpul dengan rombongan jemaah lainnya yang berangkat bersama. Menurut Bu Wahidah, Suaminya tersebut mengalami halyang aneh itu berulang kali.
Dalam hati Bu Wahidah pun bergumam, mungkin itulah “Mungkin itu balasan dari Allah atas perbuatannya yang sering meninggalkan Istrinya sendirian waktu di kampung”. Namun Bu Wahidah hanya menyimpanny dalam hati.
Setelah tiga kali seakan kehilangan istrinya di tanah suci itu, Pak Ahmad itupun menyadari perbuatannya yang seringkali menyakiti istrinya saatmasih berada di tanah air. Karena Itu, Pak Ahmad pun meminta maaf sambil menangis kepada Istrinya, Bu Wahidah. “Nah setelah kejadian di tanah suci tersebut , suami saya sudah tidak lagi main perempuan. Dia sadar terhadap perbuatannya,” Pungkas Bu Wahidah.