Berbagisemangat.com – TPS di Pondok Pesantren Benda Kerep Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat menggunakan sari kunyit sebagai pengganti tinta sebagai tanda telah mencoblos.
Penggunaan sari kunyit ini merupakan hasil dari kesepakatan antara warga Argasunya dengan KPU Kota Cirebon. Ketua TPS 25 Ponpes Benda Kerep Kelurahan Argasunya Iis Agung Uswatun Hasanah mengatakan penggunaan sari kunyit sebagai tinta berkaitan dengan pelaksanaan ibadah salat. Warga Benda Kerep, sambung dia, merasa ragu antara sah dan tidaknya salat ketika jarinya berlumur tinta, sebagai bukti telah mencoblos.
“Kunyit ini lebih aman untuk beribadah. Masyarajat juga tidak ragu untuk ikut berpartisipasi juga dalam pilkada serentak,” kata Iis kepada detikcom saat ditemui di TPS 25 Ponpes Benda Kerep, Rabu (27/6/2018).
 Foto: Sudirman Wamad
|
Iis menyebutkan total DPT yang ada di TPS Benda Kerep sebanyak 483 pemilih. Sedangkan, lanjut dia, untuk surat suara di TPS tersebut sebanyak 496. Ia mengatakan ada 13 surat suara cadangan.
“KPU memfasilitasi pembuatan sari kunyit, makanya ada segelnya. Sejak dulu sudah seperti ini, warga selalu menolak ketika pakai tinta,” katanya.
Iis menyebutkan lebih dari empat kali pilkada warga Benda Kerep selalu menggunakan kunyit. Saat ditanya mengenai ketahanan sari kunyit, Iis mengatakan sari kunyit memiliki ketahanan yang sama dengan tinta.
“Sama saja, kuat kok nempel di kulitnya. Terus juga kunyit mah ibadahnya lebih nyaman, tak ada keraguan,” katanya.
 Foto: Sudirman Wamad
|
Di tempat yang sama, Ahid salah seorang warga mengatakan penggunaan kunyit sudah menjadi tradisi warga. Ahid menilai kunyit lebih nyaman dibandingkan dengan tinta.
“Tinta kan kaya tato, menutup kulit. Kunyit lebih aman, tak diragukan ibadahnya. Tahan lama juga. Warga sini sudah sepakat dengan penggunaan sari kulit,” kata Ahid.
