Berbagisemangat.com – Ribuan santri di Kabupaten Tasikmalaya mengikuti lomba menanak nasi liwet di kawasan kantor Bupati, Bojong Koneng, Singaparna, Minggu (20/10/18). Sebanyak 2.930 santri dari perwakilan 1001 pesantren mengikuti lomba ini.
Tak hanya menyediakan beras dan lauknya, penyelenggara juga sediakan hampir 3.000 kastrol (alat menanak nasi liwet). Lomba ngaliwet digelar dalam rangka menyambut peringatan santri nasional yang akan di laksanakan 22 Oktober di lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya.
“Ini adalah puncak rangkaian jelang peringatan hari santri nasional 22 Oktober mendatang, kami gelar lomba menanak nasi liwet dengan peserta 2930 orang,” ujar Ketua penyelenggara Anwar Nasori ditemui dilokasi.
Rencananya, lomba ngaliwet ini akan masuk Museum Rekor Indonesia (muri) dengan jumlah peserta terbanyak.
“Insya Allah ini tim Muri sudah dilokasi, rencananya mau masuk rekor musium indonesia, mohon doanya,” ungkap dia.
Lomba ngaliwet ini disambut antusias ribuan santri. Meski kepulan asap membuat mata perih, mereka tetap sukacita.
Menanak nasi liwet jadi kebiasaan santri saat menuntut ilmu di ponpes tradisional. Sejumlah resep khas pondok pesantren masing masing di bawa peserta dengan tujuan agar memenangkan perlombaan ini.
“Saya sudah biasa ngaliwet di pesantren, hari ini di lombakan saya bawa menu yang khas pondok kami,” ujar santri Abdul Manaf dari ponpes Nurul Hidayat Puspahiang.