Thailand tengah menjadi sorotan dunia karena dinilai telah berhasil menangani wabah Covid-19. Kunci kesuksesannya disebut karena ketatnya lockdown sejak awal dan masyarakat yang bekerja sama dengan baik. Hingga hari ini Kamis (14/5), Thailand hanya melaporkan 3 ribu kasus positif Covid-19 yang menyebabkan 56 kematian.
Tentunya dua bulan berada dalam lockdown memberi dampak negatif pada masyarakat, terutama rakyat kelas bawah yang pendapatannya berkurang drastis. Tetapi publik Thailand tetap menunjukkan solidaritasnya terhadap sesama dalam melewati masa menantang ini, seperti terlihat pada foto yang disebar @karllesteryap di sebuah tweet yang kini viral dan telah disukai ribuan orang.
My friend who lives in Bangkok took this photo of a community pantry
Those who need something can take what they need for free. Those who want to help can restock them. This is a way to help people who’ve lost their incomes during this difficult time pic.twitter.com/HmC2QSsES8
— Karl Lester M. Yap (@karllesteryap) May 13, 2020
Gambar di atas menunjukkan warga di ibu kota Bangkok yang saling membantu, dengan menaruh bahan kebutuhan pokok di dalam sebuah lemari kecil. Nantinya, warga yang membutuhkan bahan pokok itu bisa mengambilnya secara gratis, dan warga yang lainnya juga saling membantu untuk menambahkan stok di dalam lemari itu.
Gerakan sosial ini juga terjadi di seluruh negeri, lemari-lemari kecil berisi bahan kebutuhan pokok mulai bermunculan di pinggir jalan seiring orang saling membantu satu sama lain, guna memenuhi kebutuhan setelah wabah Covid-19 telah melumpuhkan perekonomian negara.
Berisi barang-barang penting seperti mi instan, air kemasan, telur, ikan kaleng, dan obat-obatan dasar Ada secarik kertas yang tertempel di lemari-lemari itu bertuliskan, “Silakan mengambil apa pun yang anda butuhkan, dan tinggalkan apa pun yang dapat anda bagikan.” Namun ada juga pihak dermawan yang menyumbangkan seperti kopi susu, tisu toilet, hingga durian.
Lebih mengharukan lagi, dilansir oleh Bangkok Post, warga yang memiliki penghasilan pas-pasan juga ikut berdonasi mengisi kebutuhan pokok di lemari untuk orang lain. Seorang nenek berusia 64 tahun telah menghabiskan sebagian dana pensiun bulanannya untuk membeli mie instan, beras, susu, dan air mineral yang kemudian ditaruhnya dalam lemari bantuan yang berada dekat lingkungan tempat tinggalnya.
This is so great to see happening all around #Thailand. People are setting up these cupboards and putting basic necessities inside. Then anyone who needs something can take what they need for free. Simple but effective. If you see one, please help restock them. https://t.co/f7TjMCDesh
— Richard Barrow in Thailand 🇹🇭🇬🇧 (@RichardBarrow) May 10, 2020
Di negara tetangga lainnya, Filipina, dikabarkan juga melakukan gerakan sosial serupa yang disebut “pos kebaikan”. Tidak diketahui siapa yang memulai gerakan mulia ini, namun diketahui bahwa fenomena serupa juga terjadi di negara-negara lain bahkan hingga di Inggris sekalipun.