Supinah Butuh Waktu 28 Tahun untuk Bisa Lunasi Biaya Haji

Berbagisemangat.com – Bisa menunaikan rukun Islam kelima adalah impian Supinah (78) sejak remaja. Itu berarti ia harus menabung selama bertahun-tahun demi bisa mewujudkan mimpinya itu.

Supinah mengaku sudah menabung sejak remaja atau kurang lebih selama 28 tahun. Saat itu ia sudah bekerja sebagai buruh tani.

“Dari dulu saya nabung, sedikit-sedikit hasil dari buruh tani,” ungkapnya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (25/7/2018).

Setelah suaminya meninggal 40 tahun lalu, Supinah pun tetap harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Selain buruh tani, Supinah juga bekerja serabutan seperti menjadi juru masak hajatan atau membersihkan ladang milik tetangganya.

“Kerjaan apa saja saya ambil yang penting dapat uang halal, masak nasi di hajatan pun bisa saya, buruh tani nanam kacang atau padi saya juga bisa,” tuturnya.

Dari pekerjaan-pekerjaan itu, warga Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo tersebut mengaku dapat mengumpulkan uang Rp 70 ribu dalam sehari.

“Lalu saya ambil buat belanja untuk makan, sisanya saya tabung buat naik haji,” ungkapnya.

Setelah disisihkan, uang tabungan itu dititipkan kepada tetangganya yang bernama Siti Munawaroh. Sitilah yang membawa tabungan itu ke bank.

“Uang hasilnya kerja itu buat masak sama kebutuhan sehari-hari kalau sisa dikasih ke saya, kadang Rp 10-30 ribu. Lalu saya tabungkan ke bank,” ujar Siti dalam kesempatan yang sama.

Supinah akhirnya baru bisa mendaftar haji pada tahun 2010 silam. Berkat kompensasi usia dari Kemenag setempat, Supinah diperkenankan untuk berangkat ke Baitullah tahun ini.

Namun karena tak punya anak, segala keperluan haji Supinah diurus oleh kedua keponakannya. “Proses haji saya, memang yang menyiapkan dua keponakan saya. Karena saya tidak punya anak. Saat proses daftar dulu pun yang mendaftarkan tetangga saya, ibu guru,” tandasnya.

Semangat naik haji pun diperlihatkan Supinah saat mengikuti setiap kegiatan prosedural jelang keberangkatannya, mulai dari cek kesehatan hingga kegiatan manasik haji.

“Saya rajin ikuti semua peraturan. Cek kesehatan dan manasik haji. Meski sudah tua, saya semangat,” imbuhnya.

Related posts