Tangis Bocah Minta Dihukum: Mama, Pukul Aku Pakai Rotan Biar Jadi Orang Baik

Berbagisemangat.com – Selama ini kita mungkin pernah mendengar ada anak yang lari saat akan dipukul oleh orang tuanya sebagai hukuman.

Namun tidak demikian dengan Zavier, anak dari Singapura, berikut ini. Dia justru minta dipukul rotan oleh ibunya, Jacelyn Tay.

Awalnya, Jacelyn merasa bingung dan terkejut dengan permintaan anaknya itu. Tapi dia kemudian berusaha memberikan pengertian kepada bocah 8 tahun tersebut.

Melalui postingan di Instagram, wanita 44 tahun tersebut membagikan rasa terkejut yang mendalam ketika Zavier mengatakan, “Mama boleh memukul saya.”

Melihat Teman Dihukum Pakai Rotan

Ketika Jacelyn menanyakan alasannya, Zavier memberikan jawaban yang cukup membuat hati nurani seorang ibu teriris-iris.

“Teman-teman saya dipukul pakai rotan oleh orang tua mereka. Mama belum pernah mencambuk atau memukuli saya. Saya ingin tumbuh menjadi baik. Jika Mama memukul saya, saya bisa menjadi orang yang baik,” kata Zavier.

Jacelyn mencoba menjelaskan kepada putranya yang masih polos itu bahwa dia tidak melakukan itu untuk menghukumnya.

“Zavier, kamu adalah anak yang sangat penuh pengertian dan tidak nakal. Mama tidak perlu memukul pakai rotan. Kamu pasti akan jadi pria yang baik,” jelas Jacelyn.

Dipukul Pakai Rotan Supaya Jadi Orang Baik

Meski Jacelyn berusaha meyakinkan Zavier bahwa dia tidak perlu dipukul, putranya bersikeras sambil berlinang air mata.

“Tapi Mama, jika Mama tidak memukuli saya dengan rotan, saya akan jadi orang buruk,” kata Zavier sambil terisak.

Dari sinilah Jacelyn tahu bagaimana putranya memandang soal hukuman dipukul dengan rotan.

Dalam pikiran Zavier, dipukul dengan rotan adalah satu-satunya cara agar seorang anak menjadi orang yang baik.

Tak Perlu dengan Rotan Jika Berbuat Kesalahan

Jacelyn pun meyakinkan putranya bahwa dia tidak akan menggunakan rotan jika Zavier berbuat salah.

“Dipukul dengan rotan itu menyakitkan. Yang penting hati dan pemikiran kamu yang perlu diluruskan jika berbuat salah. Mama lebih suka kamu mengerti kesalahan kamu dan bertanggung jawab atas perbuatan kamu,” kata Jacelyn.

“Begitulah cara Mama mendidik anak, dengan membimbing dan menjelaskan. Kamu akan tumbuh baik-baik saja,” tambah Jacelyn.

Anak yang Spesial

Meski sudah dijelaskan panjang lebar, Zavier masih tetap belum yakin. Dengan polosnya dia bertanya lagi, “Benarkah? Cuma begitu saja?”

Sambil memeluk Zavier, Jacelyn menjawab keraguan putranya itu, “Ya, anakku. Melihat kamu jadi anak yang disiplin saja sudah cukup. Mama tidak perlu sampai mengangkat tangan.”

“Memang kamu lahir dari mana? Hati Mama hancur karena anak Mama bertanya soal hukuman pakai rotan. Kamu sangat istimewa, Mama sayang kamu,” pungkas Jacelyn di akhir postingannya.

Related posts