Berbagisemangat.com – Tentara Israel pada hari Jumat waktu setempat menembak mati satu orang warga Palestina dan melukai sedikitnya seratus orang lain yang melakukan protes di Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban tewas diidentifikasi sebagai perawat medis bernama Razan Ashraf Al Najjar.
WAFA, kantor berita resmi Palestina, menggambarkan Najjar yang berusia 21 tahun sebagai “paramedis sukarela,”. Menurut WAFA, gadis cantik itu dibunuh oleh penembak jitu Israel saat memberikan bantuan pertama kepada pengunjuk rasa yang terluka di pagar timur Khan Younes, di Gaza selatan.
Dari mereka yang terluka di sepanjang pagar yang memisahkan wilayah itu dari Israel, 40 orang terkena tembakan senjata api, menurut WAFA. Ribuan warga Palestina berkumpul di beberapa lokasi di sepanjang pagar pada hari Jumat, menyerukan hak mereka untuk kembali ke tanah di Israel saat ini.
Di kamp Malaka, di Gaza utara, wartawan CNN melihat beberapa pemrotes membakar ban, melempar batu dan menerbangkan layang-layang yang melintasi perbatasan. Militer Israel menanggapi dengan amunisi dan gas air mata.
Para pejabat Palestina dan kelompok-kelompok hak asasi manusia sebelumnya telah mengkritik militer Israel karena menggunakan kekuatan mematikan terhadap para pengunjuk rasa yang sebagian besar tidak bersenjata. Awal pekan ini, Israel melakukan lusinan serangan udara pada target di Gaza sebagai tanggapan terhadap apa yang disebut rentetan tembakan roket dan mortir terbesar dari Jalur Gaza sejak perang tahun 2014 di sana.
IDF mengatakan, pihaknya menghitung lebih dari 100 peluncuran roket dan roket dari Hamas dan Jihad Islam, dan IDF menanggapi dengan lebih dari 60 serangan udara terhadap target di wilayah itu.
Konfrontasi itu terjadi setelah beberapa minggu protes Palestina, yang dikenal sebagai Great March of Return, dekat pagar yang memisahkan Gaza dan Israel, di mana lebih dari 100 demonstran Palestina tewas oleh tembakan Israel. Israel menuduh Hamas mendalangi protes.
