Berbagisemangat.com – Seorang anak menjadi salah satu korban pada gempa 7,4 magnitudo di Palu, Sulawesi Tengah. Anak perempuan ini bahkan lupa namanya sendiri dan mengalami luka di sekujur tubuhnya.
Anak bertubuh mungil ini hanya bisa terdiam dan meringis kesakitan karena luka jahitan yang berada di bagian pipi dan lengannya. Matanya hanya bisa berkaca-kaca saat ditanyakan tentang siapa namanya.
“Saya tidak tahu namanya dan dia hanya mencari orang tuanya,” kata salah seorang warga yang menemukan anak perempuan ini, Feby Farhan di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Anak perempuan ini ditemukan oleh Feby di Pantai Talise, setelah gelombang tsunami menghantam wilayah itu. Dia ditemukan dengan luka sekujur tubuh, seorang diri di sebuah tempat penampungan pengungsi.
“Saya segera membawa anak ini ke rumah sakit. Luka-lukanya dijahit tapi tidak dapat mengingat di mana dia tinggal dan hanya mencari ibunya,” ucapnya.
Yang diingat anak ini, lanjut Feby, adalah sebuah rumah dan kendaraan yang di tempatinya tinggal. Selebihnya tidak ada lagi.
“Saya tidak tahu mau dibawa kemana anak ini. Mungkin saya akan rawat saja,” kata dia.
Ahmad Kehilangan Istri Usai Tsunami Melanda Palu
Lalu ada, Ahmad. Adzan Maghrib memanggil nya untuk salat di masjid di sekitar Pantai Talise sebelum Tsunami menyapu daerahnya. Istri yang baru dinikahinya 2 bulan itu, ditinggalkannya di warung untuk membereskan warung sebelum ikut melaksanakan salat berjamaah. Ahmad menangis kencang, merasa dirinya gagal menjaga istrinya, Sri Nahtika yang hilang setelah tsunami itu.
“Saya sebagai suami, saya merasa sangat menyesal meninggalkan istri saya,” ucapnya.
Setelah reda, Ahmad kemudian mencari ditumpukan mayat jasad istrinya. Dalam hati kecilnya, dia berharap istrinya tetap selamat dalam peristiwa naas ini.
Dia pun tak kuasa melaporkan kehilangan istrinya itu kepada mertuanya. Mertuanya yang tinggal di daerah Kepulauan Salemo, sempat mengizinkan Ahmad untuk membawa puterinya ke Palu untuk mengadu nasib di sana setelah mereka menikah.
“Apa yang saya yang harus bilang ke ibu saya bahwa saya kehilangan istri saya karena saya tinggalkan,” kata Ahmad yang kembali menangis.
“Saya juga tidak tahu apakah saat itu dia sedang mengandung anak kami. Meski nantinya ditemukan menjadi mayat, yang penting saya bisa melihat istri saya dulu dan meminta maaf di depan jasadnya,” tutur Ahmad.
![]() |