Mirdas Rachman semenjak lahir sudah mengalami kelainan dengan kondisi menguning dan di rawat di perinatologi selama 7 hari.
Saat Usianya 8 bulan, Mirdas terkena penyakit yang menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernafasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin (Morbili). Atas saran dari dokter anak, akhirnya Mirdas dibawa ke RSAB Harapan Kita dengan diagnosa pneumonia dan malam harinya kondisi Mirdas menurun akibat kesulitan bernafas.
Kemudian dokter langsung mengambil tindakan tes kromosom dengan hasil adanya atropi cubram, udt bilateral, hipospadia, CP dan laringomalasia.
Karena didiagnosa menderita penyakit kelainan laringomalasia atau penyumbatan jalur udara dibagian pita suara sehingga menimbulkan bunyi saat bernafas, Dokter memutuskan untuk membuat lubang pada saluran udara (trakea) agar dapat dipasangi tabung pernapasan (). Tujuan utama dilakukannya prosedur ini adalah untuk memudahkan masuknya oksigen ke paru-paru pasien.
Sudah 4 tahun lebih Mirdas bergantung pada trakeostomi untuk membantunya bernafas. Dikarenakan Mirdas rentan terkena infeksi paru, sehingga trakeostomi harus diganti setiap 2 bulan sekali.
Pekerjaan sang ayah sebagai buruh honorer pembantu di balai desa masih belum mencukupi jika untuk berobat Mirdas. Maka dari itu perhatian dari sahabat sangat bermanfaat demi kesembuhan Mirdas.
Pada tanggal 25 Juni lalu Mirdas Rachman genap berusia 5 tahun. Tim @semangatsedekah membukakan penggalangan untuk Mirdas sebagai hadiah ulang tahunnya. Mari berdonasi “beri kado” terbaik untuk Mirdas agar ia cepat sembuh.