Viral Penjelasan Muslim Korea Soal Alasan Daging Babi Haram

Berbagisemangat.com – Islam mengategorikan babi sebagai makanan haram, tapi apa alasannya? Muslim Korea ini menjelaskannya secara logis agar mudah dimengerti.

Muslim tidak diperkenankan makan babi karena termasuk makanan haram. Hal ini juga telah tercatat dalam Alquran. Namun mengapa babi haram? Lewat saluran YouTube pribadinya, mualaf asal Korea Selatan bernama Daud Kim coba menanyakan pada Karam Kim yang tahu banyak seluk beluk Islam.

Video keduanya diunggah pada 1 Agustus 2019 dan sudah ditonton lebih dari 1 juta kali. Namun lewat akun Twitter @syedlahhhh, netizen bernama Syed Safwan kembali membuat video itu viral. Kemarin (4/11) ia membagikan potongan pendek video Daud Kim tersebut. Kicauannya diretweet dan di-likes lebih dari 42.000 netizen.

“Kenapa Muslim tidak makan babi?” tanya Daud di awal video. Ia menanyakan hal ini terlebih karena orang Korea banyak yang makan olahan daging babi. Karam menjawab, “Pertama saya mau bilang, jika Anda berpikir daging babi adalah makanan tradisional Korea, Anda salah. Nenek moyang kita berpikir negatif tentang daging babi. Ada pepatah Korea, “Babi berbahaya di musim panas””.

Pepatah itu menyebut babi akan membusuk dan parasit tumbuh dengan mudah di dalamnya. “Itulah mengapa orang-orang tidak makan babi,” jelas Karam. Pria berjanggut ini menambahkan, “Dalam 40-50 tahun terakhir, daging babi telah banyak dipasok, harganya murah sehingga banyak restoran daging babi dibuka (di Korea).”

Sementara di Alquran, Karam mengatakan sudah jelas ada larangan makan daging babi. Alasannya beragam, ada yang mengaitkannya dengan budaya. “Mereka (orang-orang) mengatakan iklim Arab panas sehingga babi cepat membusuk. Tapi ini bukan jawaban tepat,” kata Karam.

Ia melanjutkan, “Islam adalah agama untuk semua orang. Jika Anda memperhatikan kebiasaan babi, Anda akan melihat perbedaan dengan hewan lainnya. Misalnya, sapi atau kambing tidak makan rumput tempat manusia berjalan. Mereka makan makanan yang bersih dan sehat. Tapi babi itu makan kotoran. Mereka makan tikus dan ular, mereka bahkan makan kotorannya sendiri. Babi makan makanan yang terkontaminasi.”

Sedangkan Muslim hanya makan apa yang diizinkan halal, baik, dan bersih. Karam juga menyinggung soal larangan makan babi yang juga ada di Alkitab. “Jadi ini adalah pengajaran umum antara Alkitab dan Islam,” sebutnya.

Kalau babi haram dimakan, lalu mengapa babi diciptakan? Menjawab pertanyaan Daud, Karam bercerita soal bahtera Nuh. “Allah mengirim banjir besar ke dunia untuk menghukum orang-orang kafir. Nabi Nuh membuat kapal yang bagus untuk selamat dari banjir. Nabi Nuh menaruh sepasang makhluk bumi di atas kapal, babi juga ada di sana. Dan babi punya peran, mereka membersihkan kotoran. Babi memakan kotoran dari tubuh makhluk. Dengan demikian, babi berperan dalam ekosistem,” jelasnya.

Setelah membahas babi yang haram, Daud juga bertanya soal miunuman alkohol. Karam berujar, “Alquran menyebut alkohol memiliki manfaat dan bahaya. Tapi keburukannya lebih besar dari kebaikannya. Karenanya alkohol haram.”

Ia melanjutkan, “Saat Anda minum alkohol, Anda merasa lebih baik dan berani, tetapi banyak orang tidak bisa berhenti di sini. Mereka terus minum, beberapa orang jadi seperti binatang. Mereka tidak bisa mengendalikan diri.”

Alasan lain alkohol diharamkan dalam Islam adalah untuk kebaikan tiap Muslim. “Untuk melindungi pikiran kita dan menggunakannya dengan benar karena Allah memberi kita akal pikiran. Saya pikir salah mengatakan minum alkohol bisa membuat orang jujur, ini budaya yang salah,” pungkas Karam.

Related posts