Anak Yatim Piatu Nekat Curi Kotak Amal, Warga yang Geram Berubah Iba Tahu Alasannya Tak Makan 3 Hari

Berbagisemangat.com – Rasa geram warga Pedurungan Kidul, Kota Semarang berubah menjadi iba setelah mendapati alasan PR (15) mencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah.

Bocah yatim piatu itu sudah tiga hari tidak makan hingga nekat mencuri kotak amal untuk mendapatkan uang dan membeli sesuap nasi.

Sebelum terpergok warga mencuri kotak amal, PR berpindah-pindah tempat dan tidur di tribun lapangan bola.

PR bocah 15 tahun terpaksa mencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah, Pedurungan Kidul, Kota Semarang karena belum makan selama tiga hari.

PR diamankan oleh warga sekitar pada Rabu (19/2/2020) sekitar pukul 16.20 WIB.

Diansir dari Tribun Jateng, Kapolsek Pedurungan Kompol Eko Bubiyanto mengatakan PR adalah anak yatim piatu.

“Setelah diamankan, justru banyak warga yang kasihan.Bahkan, saya pun yang melihat langsung sedih. Kondisi PR sangat miris,” ujar Kompol Eko dilansir dari Tribun Jateng.

Kepada polisi, PR mengaku tidur dan beteduh di tribun lapangan bola Pedurungan Kidul. Untuk mandi, ia harus berpindah-pindah dari satu mushala ke mushala lainnya.

“PR hidupnya berpindah-pindah. Dia tidak punya tempat tinggal tetap.Kini, PR sudah dikasih makan. Banyak warga juga yang memberi bantuan. Kami dari kepolisian pun demikian,” cerita Eko Bubiyanto.

PR sempat ditawari oleh Kapolsek Eko untuk tinggal di mushala Mapolsek Pedurungan. Namun ia menolak dengan alasan takut.

“Saya tawarkan tinggal di Polsek untuk kerja bersih-bersih, ternyata PR tetap tidak mau juga. Katanya takut,” jelas Kapolsek.

Setelah peristiwa tersebut, PR tinggal bersama Nur Kholis ketua RT setempat sejak Kamis (20/20/2020).

Nur Kholis mengatakan PR sempat kembali ke tribun lapangan bola setelah diamankan polisi mencuri kotak amal di masjid.

“Awalnya saya mendapat informasi soal itu. Kok sepertinya saya pernah lihat anak ini, saya kemudian menyusul ke sana. Ada Babinsa dan MIK Semar juga. Ternyata benar, saya pernah lihat anak itu,” ungkapnya, Jumat (21/2/2020).

Ia bercerita PR sempat melihat bocah 15 tahun itu bekerja mengangkati batu bata di dekat rumanya. Saat itu ia sempat prihatin dan ingin meminta PR ikut tinggal di rumahnya.

“PR memang bukan warga RT saya. Hanya dua hari sebelum kejadian ( pencurian kotak amal) itu, dia ada di seberang rumah saya seperti orang linglung,” ujarnya.
Nur Kholis dan warga lainnya sempat membujuk PR untuk kembali ke yayasan. Namun PR menolak.

Ketua RT kemudian menawari PR tinggal di rumahnya.

“Anak ini kami tanya mau pulang ke mana? Saya tawari, kalau mau ikut saya silakan yang penting tidak di sini (lapangan).Feeling saya, anak ini memang mau ke rumah saya.Ternyata saat ditanya dia maunya ikut saya,” ujarnya.

Nur Kholis menjelaskan ia dan istrinya Kusrianah (46) akan memperkenankan PR untuk tinggal di rumahnya.

Mereka juga berencana menyekolahkan PR jika ingin melanjutkan sekolah. Namun dirinya dan istri kini masih memberikan ruang PR untuk menenangkan diri.

“Dia harusnya kelas 2 SMP, tapi ini sudah tidak sekolah sejak liburan akhir tahun kemarin.”

“Ini insya Allah nanti bergantung anaknya, kalau nyaman di sini dan mau tinggal di sini kami persilakan.”

“Sekarang kami biarkan dia tenang dulu, karena mungkin masih ketakutan karena peristiwa kemarin,” jelasnya.

Related posts