Berbagisemangat.com – Sebagian dari kita mungkin memimpikan tinggal di pulau yang tenang, jauh dari kebisingan kota. Tetapi, tak banyak dari kita yang benar-benar bisa mewujudkannya kecuali hanya dalam waktu sebentar untuk liburan.
Keluarga berikut, benar-benar membuat banyak keluarga lain iri. Seorang ayah asal Jiangsu, China, yang hanya diketahui bernama Zhu, membeli sebuah pulau tak berpenghuni untuk ditinggali bersama keluarganya.
Bukan tanpa alasan, ayah ini membeli pulau tersebut karena putranya menderita penyakit kronis dan sangat membutuhkan udara bersih dan segar.
Dilaporkan oleh media Kwong Wah (4/10/2018), Zhu membayar uang 1.000.000 yuan atau setara Rp2,2 miliar untuk membeli pulau tersebut.
Pada 2006 lalu, putranya didiagnosis menderita penyakit limfatik ketika baru berusia 3 tahun. Zhu membawa putranya ke rumah sakit di Shanghai untuk perawatan karena kondisinya yang parah.
“Saya dan istri saya menangis di tangga. Dokter di Shanghai mengatakan yang terbaik untuk anak saya tinggal di tempat dengan lingkungan yang damai dan udara bersih. Itu bisa sangat membantu kesehatannya,” ujar Zhu.
Tiga tahun kemudian, sang ayah menemukan sebuah pulau seluas 1,5 hektar dan menyewa pulau itu selama 30 tahun. Zhu lantas menamakan pulau ini Wu Wei dalam bahasa mandarin yang berarti ‘dia akan melakukan apa saja untuk putranya’.
Di pulau itu, Zhu membangun sebuah rumah dengan tujuh kamar lengkap dengan AC, panel surya dan fasilitas lainnya untuk keluarganya. Di sisi utara pulau, Zhu juga membangun tujuh kamar untuk para tamu karena banyak yang tertarik untuk tinggal di pulau Zhu setelah gaya hidupnya yang unik terkenal.
“Kami bekerja ketika matahari terbit dan beristirahat ketika matahari terbenam.”
“Udaranya segar dan sejuk di sini. Kami memilih sayuran liar, menangkap ikan dan menanam buah dan sayuran kami sendiri. Kami benar-benar menikmati berkat yang diberikan oleh alam,” kata Zhu.
Zhu dan istri biasanya bangun pukul 5 pagi setiap hari, untuk mengantar putranya bersekolah menggunakan speedboat. Sambil menunggu putranya pulang sekolah, pasangan ini akan kembali ke pulau untuk bekerja di ladang.
Di pulau itu, Zhu juga membuat tempat tidur gantung di antara pohon untuk mereka bersantai. Sementara itu, kegiatan yang paling senang dilakukan oleh putranya adalah memanjat pohon untuk menikmati pemandangan sari atas.
Saat malam tiba, setiap pukul 8 malam mereka mulai istirahat agar keesokan harinya bangun selalu dalam keadaan segar.