Berurai Air Mata! Inilah Kisah Pasangan Tuna Netra Yang Berjuang Melahirkan Di Gubuk Sendirian

Berbagisemangat.com – Cinta memang tidak pernah pandang bulu. Manusialah yang senang memandang bulu. Meski fisik pasangan tidak sempurna, tapi kalo udah cinta, yaa gabisa di tahan-tahan lagi.

Nah itulah yang terjadi dengan pasangan tunanetra asal Bukittinggi, Sumatera Barat Ini. Meski keduanya tidak dapat melihat, ternyata mereka dapat bahagia hidup ditengah bahtera rumah tangga yang sangat penuh cinta.

Dan bahkan kini, kisah cinta mereka sudah berbuah manis seorang putri cantik yang dapat dilahirkan dengan normal. Kondisinya sehat dan normal, namun karena terhimpit kebutuhan ekonomi yang pas-pasan, putri dari pasangan yang tidak bisa melihat ini rentan terkena gangguan gizi buruk. Selain karena kondisi ekonomi yang kurang memadai, pasangan suami istri ini juga mengaku bahwa mereka tidak pernah memeriksakan kondisi janin saat hamil.

Lasmini Ningsih demikian kedua orangtuanya memberi nama bayi berjenis kelamin perempuan dengan berat 2,9 kilogram dan panjang 49 centimeter tersebut. Ibu sang bayi Jarinis (35) warga Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman mengaku proses kelahiran bayinya tanpa dibantu bidan maupun tenaga kesehatan. Jarinis mengakui walau memiliki kartu BPJS, namun kondisi fisik dan ekonomi membuatnya tidak pernah memeriksakan kandungan ke puskesmas atau rumah sakit.

Sementara Yenni Fitri petugas kesehatan yang memeriksa Jarinis pascamelahirkan mengatakan, si ibu dan bayinya harus dipindahkan dari rumah kontrakannya mengingat situasi kesehatan lingkungan yang tidak memungkinkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya jika tetap tinggal di gubuk tersebut.

Karena ketidakmampuan dari ibunya, maka bayi tersebut harus diarahkan untuk mendapatkan makanan bergizi, serta sang ibu harus diedukasi mengenai cara memandikan bayi, dan memberikannya asi. Karena apabila tidak, resiko angka bayi tidak bernyawa akan jadi bertambah.

Yap kisah ini juga bisa kita jadiin pelajaran, bahwa ketika akan memiliki buah hati, sebaiknya kita sebagai calon uorang tua bersiap-siap mental, diri dan juga dari segi finansial.

Related posts