Cerita Cecep, Petugas PPSU Petamburan Yang Berangkat Umrah: Lupakan Masa Kelam Demi Hijrah

Berbagisemangat.com – Menginjakkan kaki di tanah suci bagi Cecep Efendi (49) merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Awalnya, keinginannya untuk berangkat umrah hanya sekadar angan-angannya saja. Ia hanya bisa menatap berbagai gambar Kabah dari media sosial.

Lambat laun, keinginan Cecep terkabul. Pria yang bekerja sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Petamburan itu bisa berangkat umrah dari ajakan Majelis Taklim, tempatnya mengaji. Majelis itu memiliki agen perjalanan yang menawarkannya pergi umrah. Tawaran itu langsung disambut baik oleh Cecep.

“Ini sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Alhamdulilah ada travel di majelis saya yang ngasih program umrah ini,” ungkapnya

Ia telah menunaikan umrah selama sebelas hari dari 4 Oktober hingga 14 Oktober silam. Cecep membayar biaya perjalanan itu seusai ia berangkat ke tanah suci. Ia membayarnya dengan cara mengangsur selama dua tahun.

“Kita diberangkatkan umrah dulu, setelah itu baru mengangsur,” lanjutnya.

Menurutnya, pergi ke tanah suci lebih penting ketimbang mengangsur benda-benda yang tak terlalu dibutuhkan olehnya. Apalagi, berangkat umrah atau haji merupakan impiannya sebagai seorang muslim.

“Niat saya umrah. Alhamdulilah niat dan tekad bulat saya terlaksana,” katanya.

Dengan penghasilannya sebagai petugas PPSU, ia optimistis bisa mengangsur perjalanannya umrah itu. Jadi PPSU dan Hijrah untuk Mencari Kebaikan Hidup. Sejak tahun 2018, Cecep berkeinginan hijrah demi melupakan kehidupannya yang ia anggap gelap.

Ia memutuskan untuk hijrah dan ingin melakukan kegiatan yang positif, jauh dari keburukan. Berangkat umrah menjadi salah satu upaya Cecep untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Dulu, Ia merupakan seorang pembaca acara selama 10 tahun di sejumlah bar di kawasan Jakarta Barat. Minuman keras dan wanita tak jauh dari kehidupannya. “Setelah itu, saya juga pernah jadi pembawa acara dangdutan. Jadi ngajak orang untuk nyawer,” tambahnya.

Akhirnya pada tahun 2015, ia memutuskan untuk bergabung menjadi PPSU di kelurahan Petamburan. Sebab, ia membutuhkan pekerjaan dengan penghasilan tetap dan memikirkan masa depan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SMK dan SMP.

Kehidupannya kini lebih sering bergelut dengan kotoran di permukiman dan berinteraksi dengan masyarakat. Meski awalnya masih nyambi kerja sebagai pembaca acara dangdut, Cecep perlahan meninggalkan pekerjaan itu. Seiring berjalannya waktu, Cecep kian mendalami ajaran Agama Islam.

Ia sering dipercayai menjadi imam di masjid, dan sudah beberapa kali khatam kitab suci Al-Quran, hal yang jauh dari kebiasaannya dulu.

Related posts