Dana Haji Pasutri Penjual Es Tebu Sempat Berjamur dalam Celengan Bambu

Berbagisemangat.com – Abdul Chamid (59) dan Muchlisah (51) berhasil naik haji dengan uang tabungan yang mereka kumpulkan selama 14 tahun. Namun ada pengalaman pahit yang pernah dirasakan Muchlisah di awal menabung.

Warga Dusun Kembeng, Desa Kepuhkembeng, Peterongan, Jombang ini awalnya menyimpan uang tabungannya di dalam celengan bambu.

“Awalnya saya menabung di celengan bambu selama 10 tahun,” kata Muchlisah dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (11/7/2018).

Pertimbangan Muchlisah untuk menggunakan celengan dari potongan bambu adalah karena ia tak perlu membeli. Sebab di kebun belakang rumahnya banyak ditumbuhi pohon bambu. Chamid sendiri yang membuatkan celengan sepanjang 0,5 meter tersebut.

“Tetapi suami tak tahu dapatnya saya menabung. Sampai dia lupa kalau pernah membuatkan saya celengan,” ujar ibu tiga anak ini.

Setelah 10 tahun berlalu, dua celengan bambu Muchlisah pun dipenuhi dengan uang, mulai dari pecahan Rp 500, Rp 1.000 hingga Rp 20 ribu.

Hingga suatu saat Muchlisah mencemaskan kondisi uang tabungannya yang disimpan dalam bambu. Benar saja, saat kedua celengan bambu itu dipecah, uang-uang koin yang ada di dalamnya ditumbuhi jamur.

Beruntung hasil jerih payahnya selama 10 tahun masih bisa diselamatkan. “Saya bersihkan satu-persatu uangnya. Yang kertas tak sampai rusak,” terangnya.

Muchlisah kemudian memindahkan uang-uang itu ke celengan plastik. Kebiasaan itu pun dipertahankannya selama 14 tahun hingga ia mampu membayar ongkos haji bersama sang suami yang mencapai Rp 36 juta/orang.

Lantas mengapa tidak menabung di bank? Ternyata nenek dua cucu ini sempat mengaku takut jika harus menyimpan dana tabungan hajinya di institusi tersebut.

“Kalau menabung di bank saya takut, katanya orang-orang uangnya kepotong,” tandasnya polos.

Related posts