Berbagisemangat.com – Seorang wisudawati ITB jadi perbincangan karena lulus dengan nilai tinggi. Adalah Chrytinggisilla Irianti Wisesa yang merupakan mahasiswi berprestasi lulusan Program Studi Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi. Tak hanya mendapat predikat cum laude, ia juga punya nilai IPK yang nyaris sempurna yakni 3,97.
Wanita yang lulus pada Sabtu (21/7/2018) lalu itu pun diketahui memang seorang mahasiswa berprestasi. Sebelumnya, ia menerima penghargaan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) SF Program Tahap Persiapan Bersama (TPB). DIlansir situs resmi ITB, wisudawati yang akrab disapa Sisi itu juga berhasil mempertahankan gelarnya hingga 2017 lalu.
Mengambil jurusan farmasi, Sisi memang menyukai pelajaran sains sejak SMA. Hal tersebut membuatnya ingin mendalami dunia farmasi di bangku perkuliahan. Ia mengaku menggemari mata kuliah Farmasetika Dasar yang kemudian diambilnya sebagai kelompok keahliannya. Sisi pun sempat menjadi asisten dosen untuk kelompok keahlian itu.
Anda yang juga tengah mengejar studi mungkin penasaran dengan cara belajar Sisi yang membuatnya jadi mapres dan lulus dengan IPK tinggi. Saat ditanya mengenai metode belajar, ia pun mengaku jika tak ada yang terlalu berbeda dari mahasiswa kebanyakan. Namun Sisi memang cenderung lebih giat karena selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas.
Kerja keras Sisi dalam menekuni kuliahnya pun membuahkan hasil manis. Ia berhasil menjadi mahasiswa berprestasi dengannilaiIPK 3,97. Selain karena giat belajar, Sisi mengaku jika lingkungan yang baik juga punya peran.
Tak hanya itu, waktu liburan kuliah selalu dimanfaatkan untuk mencari pengalaman kerja. Sisi diketahui pernah magang di dua perusahaan besar yang bergerak di bidang obat-obatan. Kemudian ia juga cukup aktif dalam beberapa kegiatan non-akademis kampus.
Begitu dengan orangtua yang selalu mendukungnya untuk menjadi sosok lebih baik. Terutama ibu, idola Sisi yang menurutnya selalu mendorong dan memberi yang terbaik. Selanjutnya, Sisi berencana untuk Program Pendidikan Profesi Apoteker ITB selama dua semester demi bisa benar-benar terjun di industri obat-obatan.