Akses Rumah Ditutup, Warga Ciledug Ini Terpaksa Panjat Tembok 2 Meter

Sebuah video viral di media sosial menunjukan sebuah keluarga kesulitan untuk keluar dari rumahnya. Musababnya, jalan tepat di depan rumahnya, dibangun tembok besar.

Lokasi pembangunan tembok itu dahulu merupakan jalan bagi pemilik rumah untuk keluar maupun masuk. Namun, di atas jalan itu kini tengah dilakukan pembangunan. Pemilik bangunan itulah yang diduga menembok jalan rumah warga tersebut.
Dari keterangan video disebutkan peristiwa itu terjadi di Jalan Akasia 1, Tajur, Ciledug, Tangerang.

Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardhana, mengkonfirmasi kejadian tersebut. Wisnu mengatakan perkara itu merupakan sengketa lahan yang sudah bergulir sejak lama.

“Itu kasus sengketa tanah dulu. Kan jalan 5 meter pernah dihibahkan 2,5 meter jalan zaman dulu. Awalnya 5 jadi 2,5 meter,” kata Wisnu saat dikonfirmasi, Jumat (12/3).

Ia menjelaskan, semula di depan rumah warga tersebut terdapat lahan yang dihibahkan sebagai jalan. Namun kemudian tanah itu oleh pemiliknya diagunkan.

“Nah, orang yang ngerasa punya tanah itu merasa tidak dihibahkan karena memang hibahnya dulu tuh hanya sekadar lisan. Akhirnya dia masih merasa memiliki itu. Kan dihibahkan tahun 90-an sudah jadi jalan umum,” kata Wisnu saat dikonfirmasi, Jumat (12/3).

Wisnu mengatakan, tidak mengetahui bukti kepemilikan tanah tersebut karena kasus sengketanya dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota. Saat ini pihaknya hanya bisa memediasi kedua belah pihak agar tidak terjadi keributan yang menjurus ke kriminalitas.

“Kita sudah pernah mediasi beberapa kali kemarin, dulu pernah, kata anggota sudah pernah. Terus barusan ini sudah dimediasi. Camat juga sudah tahu masalahnya, lurah juga sudah tahu. Jadi aparat pemerintah kecamatan maupun kelurahan sudah tahu masalah itu,” kata Wisnu.

Saat ini, kata Wisnu, belum ada titik temu dari kedua belah pihak. Sebab kedua pihak masih ngotot dengan keabsahan versi masing-masing.
“Kita enggak bisa kasih solusi, ini kan harus ada kepastian hukum karena yang ini ngotot kalau itu tanahnya dia. Padahal menurut ceritanya karena dulu lisan itu hibah jalan katanya seperti itu,” kata Wisnu.

Related posts