Jatuh Saat Latihan Taekwondo Hingga Buta, Mahasiswi Sastra Inggris Udinus Semarang Ini Akhirnya Diwisuda

Berbagisemangat.com – Seseorang yang memiliki kekurangan secara fisik, tetap bisa mengejar cita-citanya. Hal tersebut salah satunya berhasil dibuktikan oleh Rena Tri Setyo Maryana (24).

Rena, mahasiswi progdi S1 Sastra Inggris Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil diwisuda di Hotel Patrajasa, Semarang, Rabu (27/3/2019).

Menyandang tunanetra sejak 2016, Rena tak gentar dan tetap mengejar impiannya.

Rena menceritakan, awalnya merupakan atlet taekwondo Jateng yang dipersiapkan untuk PON 2011.

Namun pada 2010 saat sedang latihan, Rena terjatuh.

“Jatuh saat dibanting.

Lalu tulang belakangnya kena.

Dokter mengatakan syaraf mata terganggu karena tulangnya kena,” paparnya.

Kondisi matanya terus berangsur-angsur mengalami penurunan setelah hal tersebut.

Pada 2014 mengalami low vision karena tak bisa lagi membaca tulisan tapi masih bisa melihat jalan saat melangkah.

“Lalu tahun 2016, saya mengalami kebutaan total,” katanya.

Mengalami kebutaan tak lantas membuatnya berputus asa.

Bungsu dari ketiga bersaudara ini tak ingin keterbatasannya merepotkan orang-orang di sekitarnya, khususnya orangtua.

Maka, di tahun 2015, anak pasangan Maryono dan Tri Sumarmi ikut di organisasi Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPD Jawa Tengah.

Di sana ia menjabat sebagai bendahara.

“Lalu saya mendapatkan informasi untuk kuliah.

Saya memutuskan kuliah di Udinus jurusan Sastra Inggris,” terangnya.

Rena pun berhasil masuk Udinus dengan mendapatkan beasiswa sehingga tak terlalu merepotkan orangtuanya.

“Selama kuliah ngekos dekat di kampus.

Setiap hari ke kampus bersama teman atau sendiri bawa tongkat,” ujarnya.

Menurutnya, kampus Sastra Inggris S1 yang berada di lantai tiga awalnya menyusahkannya.

Namun lama-lama ia terbiasa untuk naik tangga atau naik lift.

“Biasanya diantar jemput teman tapi akhirnya saya coba sendiri pakai tongkat bisa,” kata dia.

“Mereka di sekitar Udinus sudah tahu dan kadang membantu,” papar dara kelahiran 24 Oktober 1994 itu.

Rena pun menjadi atlet goal ball sejak tahun 2015.

Ia mengikuti seleksi atlet goal ball untuk mewakili Semarang di Porprov, pada Agustus 2018 lalu.

“Ada 8 tim Ungaran dan Semarang yang ikut seleksi dan saya diterima,” urai dia.

“Jadi atlet goal ball dari 2015 sampai 2018.

Kalau atlet taekwondo sejak 2009 sampai 2010,” kata Rena.

Ia pun berhasil lulus dari Udinus dengan predikat memuaskan, IPK 3,42.

Setelah ini ia mengaku ingin mengejar impiannya melanjutkan studi S2 di Australia.

“Setelah lulus mau ikut beasiswa S2 di Australia.

Mau ikut english learning dulu di Bali, mau tes IELTS juga,” ujarnya.

Rektor Udinus, Prof Edi Noersasongko memaparkan wisuda Udinus periode ke-65 ini mewisuda 519 orang.

Rinciannya sebanyak 19 lulusan dari program Magister, 485 lulusan program Sarjana, dan 15 dari program D3.

“Selamat atas keberhasilan kalian, lulus hari ini merupakan tantangan untuk terjun ke dunia industri,” katanya.

Related posts