Keberhasilan Olah Sampah, Surabaya Sabet Guangzhou Award

Berbagisemangat.com – Kerja keras warganet Surabaya berbuah manis. Guangzhou International Award menobatkan Surabaya menjadi Kota Favorite Online, Jumat (7/12).

Surabaya memenangkan penghargaan tersebut berdasarkan hasil vote terbanyak mengalahkan 14 kota atau negara lainnya. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sendiri yang menerima penghargaannya.

Banyak hal yang mendorong netizen Surabaya getol mem-vote kota tercintanya dari arahan Risma pada vlognya beberapa minggu lalu. Salah satunya adalah pengelolaan sampah.

Keberhasilan Olah Sampah, Surabaya Sabet Guangzhou Award
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memaparkan kesuksesannya mengolah limbah di Guangzhou, Tiongkok, Jumat (7/12). (Istimewa)

Risma sangat bangga mempresentasikan kesuksesannya mengelola sampah perkotaan di Surabaya. Hebatnya lagi, dia juga menyinggung peran serta warga yang turut mengelola sampah di lingkungan sekitar.

“Kami mengajak masyarakat yang kuat, bahu membahu dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam pengelolaan limbah. Karena, (limbah) masalah besar, dengan anggaran kami yang terbatas,” kata Risma di Guangzhou, Tiongkok, Jumat (7/12).

Risma mengatakan, masyarakat tidak bekerja sendirian. Pemerintahannya juga turut campur. Salah satunya, dengan mengajarkan warga bagaimana mengelola sampah.

Yakni, melalui konsep Reuse, Reduce, Recycle. Risma menambahkan, pemerintahnya juga mengajarkan warga Surabaya cara mengolah sampah dengan pengomposan berbiaya murah.

Selain itu, Risma juga memaparkan cara lain yang dilakukan warga Surabaya dalam hal mengolah sampah. Dia mengatakan, warga mendirikan bank untuk menjual jenis sampah organik.

“Warga kami juga mendsur ulang sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Misalnya, dekorasi kampung, pohon natal, atau pot bunga,” kata Risma di depan 400 dewan juri.

Tak hanya berjibaku mengolah limbah bersama warga Surabaya. Risma mengatakan, pemerintah kota juga menggandeng sejumlah pihak asing.

Antara lain, Kitakyushu untuk kerjasama bidang pengomposan dan pemilihan dan Swiss dengan metode pemanfaatan lalat hitam untuk mengolah sampah. “Metode lalat hitam dilakukan di tingkat rumah tangga. Sementara pengomposan, dilakukan pada tingkat kelurahan dan kota,” paparnya.

Related posts