Kisah Fajar Siswa SMP 4 Sumedang yang Berjualan Cuanki Demi Bantu Ayah-Ibu

Berbagisemangat.com – Fajar kini duduk di kelas 8 SMP Negeri 4 Sumedang, Jawa Barat. Tidak seperti anak-anak diusia sebayanya yang menghabiskan waktu untuk bermain selepas jam sekolah. Fajar bergegas mengganti baju seragam dengan kaos dan celana panjang. Dia bawa pikulan cuanki, lalu berkeliling di seputar kota Sumedang.

Anak sulung dari 2 bersaudara itu sejak Tahun 2018 tinggal bersama uwaknya, Dede dan Tety di Dusun Cirangkong RT 05 RW 02, Desa Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, sementara kedua orangtuanya tinggal di Desa Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Fajar mengaku dirinya harus rela berjualan cuanki penganan yang berisi siomay kering, tahu putih, mie dan bakso itu dengan berkeliling hingga malam. Apalagi ketika cuanki dagangannya tak juga habis terjual.

“Kalau lagi ramai jualannya, saya pulang ke rumah pukul 20.00, tapi kalau jualan lagi sepi, pulangnya pukul 22.00,” katanya dilansir dari Notif.id .

“Setiap harinya keuntungan saya tidak pasti, kadang saya kebagian Rp 50 ribu, kadang juga kebagian Rp 150 ribu, karena saya setor lagi ke yang punya dagangan,” kata dia.

Menurut Fajar, dirinya mengaku sudah hampir satu tahun berjualan cuanki keliling sehabis pulang sekolah.

Uang hasil berjualannya itu ia tabungkan untuk membiayai sekolah dan membantu kedua orangtua dan adiknya yang kini masih duduk di Sekolah Dasar di daerah Samarang.

Fajar menyebut, aktivitas berjualan bakso cuanki itu ia jalani atas kemauan dirinya sendiri.

” Tidak ada yang menyuruh, saya hanya ingin mandiri, ingin memberikan modal kepada orangtua untuk membuka warung,” kata dia.

Related posts